Strategi Dirjen Dikti Tangani Dampak Covid-19 di Sektor Pendidikan

517

Baca juga: Aksi Duo KAGAMA Gelanggang Bantu Petani yang Kesulitan akibat Covid-19

“Sekitar 200 perawat dan 100 dokter diantaranya kita perbantukan ke Wisma Atlet Kemayoran,” tutur alumnus jurusan Teknik Sipil UGM angkatan 1985 ini.

Di bidang penelitian, kata Nizam, perguruan tinggi didorong untuk melakukan riset-riset terapan.

Dosen dan mahasiswa pun antusias melakukan riset-riset ini. Lebih dari 1000 edukasi dan intervensi pencegahan Covid-19.

Pembelajaran daring sejak awal sudah disiapkan secara nasional. Nizam telah mengeluarkan platform Sentra Pembelajaran Daring (SPADA), yang kemudian dimobilisasikan ke seluruh perguruan tinggi.

Dalam sebulan, sudah ada 240 perguruan tinggi yang berbagi modul perkuliahan.

Baca juga: Ketua Program Profesi Apoteker UGM: Masyarakat Tidak Perlu Ikut-ikutan Konsumsi Deksametason

Lebih dari 3000 konten bisa dimanfaatkan untuk berbagi dari satu perguruan tinggi ke perguruan tinggi lainnya.

Pembelajaran dari rumah tidak hanya dilakukan dalam bentuk daring. Tetapi juga dalam bentuk proyek-proyek mandiri mahasiswa, yang bisa menjadi bagian dari pembentukan kompetensi, sehingga bisa dipertimbangkan untuk masuk ke dalam SKS.

“Pembelajaran daring sebetulnya sudah direalisasikan sebelum pandemi. Namun, sejak pandemi, pembelajaran daring harus dilakukan dan hampir tanpa persiapan,” ujar lulusan University of London, UK ini.

Pihaknya kemudian melakukan survei kepada mahasiswa terkait pembelajaran daring. Dari hasil survei itu, sebagian besar menyatakan bahwa materi yang dapat diterima dengan baik oleh mahasiswa. Meskipun pembelajaran daring ini dilaksanakan secara dadakan.

Terkait jaringan internet, Nizam bekerja sama dengan Kominfo dan operator internet untuk bisa memberikan akses gratis ke laman-laman pembelajaran.

Baca juga: Wawali Heroe: UMKM Jogja Harus Menjamin Rasa Aman Wisatawan di Era Normal Baru