Ketua Program Profesi Apoteker UGM: Masyarakat Tidak Perlu Ikut-ikutan Konsumsi Deksametason

841

Baca juga: Belajar dari Kisah Nabi Ibrahim untuk Menghadapi Pandemi

“Hal itu dilakukan tanpa memperhitungkan dosis deksametason yang ditambahkan sehingga dikenal oleh masyarakat sebagai jamu pegal linu yang manjur.

“Jamu seperti ini merupakan jamu yang ilegal karena membahayakan masyarakat dan dilarang diperjualbelikan,” terang dia.

Meski begitu, Ika tak membantah bahwa Deksametason telah lama dipergunakan untuk penanganan alergi serta penyakit autoimun.

Yakni seperti rematik dan Lupus Eritematosus Sistemik (LES), kanker, nyeri dan mual muntah paska operasi, penyakit insufisiensi adrenal (Addison’s disease), serta penyakit Cushing.

Selain itu, Deksametason memiliki efek anti radang yang sangat kuat karena mampu menghambat enzim fosfolipase yang berperan dalam terjadinya radang.

Baca juga: Bagaimana Penyembelihan Hewan Kurban di Masa Pandemi?

Serta menghambat pelepasan vasoaktif dan faktor kemoatraktif dan faktor lain yang berperan dalam peradangan.

Bahkan, obat kortikosteroid jenis lain, metil prednisolone, juga sudah biasa digunakan pada penanganan sindrome gangguan saluran napas akut (ARDS).

ARDS disebut Ika sebagai salah satu manifestasi infeksi Covid-19 tahap berat dan kritis.

Hanya saja, lulusan S3 Monash University, Australia itu tetap menegaskan bahwa penggunaan Deksametason dan obat kortikosteroid lainnya harus di bawah pengawasan dokter secara ketat. (Ts/-Th)

Baca juga: KBM Daring Terhambat, Begini Solusi Kepala Cabang Disdik Jateng Alumnus UGM