Ketua Program Profesi Apoteker UGM: Masyarakat Tidak Perlu Ikut-ikutan Konsumsi Deksametason

841

Baca juga: Hadapi Kenormalan Baru, Ganjar Pranowo Bebaskan Biaya SPP di Jawa Tengah

Ika berkata demikian karena Deksametason bisa menimbulkan efek samping yang berbahaya.

“Efek samping yang terjadi pada pemakaian Deksametason terjadi akibat dari efek yang dimiliki,” ujar Ika.

“Yaitu efek metabolic dan katabolik pada tulang, otot, jaringan ikat, saraf, saluran pencernaan, pertumbuhan dan paru-paru,” jelas alumnus Fakultas Farmasi UGM angkatan 1990 ini.

Tak hanya itu, Deksametason menurut Ika juga punya efek samping cukup serius.

Hal ini sering dialami oleh pengguna kortikosteroid–termasuk Deksametason–jika dipakai dalam jangka panjang atau dosis yang besar.

Baca juga: Kata Dokter Hewan Alumnus UGM tentang Ketentuan Pemeliharaan dan Penyembelihan Hewan Kurban di Masa Pandemi

Di antaranya seperti sistem organ: tulang mengalami pengeroposan dan gangguan otot. Saluran pencernaan seperti: radang lambung, radang pangkreas, dan perlemakan hati.

Kemudian, katanya, Deksametason dapat berakibat pada penurunan fungsi imun, hipertensi, gangguan irama jantung, penumpukan plak di jantung, glukoma, dan katarak.

Juga berefek pada tumbuhnya banyak bulu, atrofi kulit, jerawatan, penumpukan jaringan lemak di bahu dan wajah.

Selanjutnya, diabetes, peningkatan berat badan, gangguan hormon reproduksi, sulit tidur, gangguan kejiwaan, gangguan ingatan dan emosi.

“Deksametason juga sering disalahgunakan, yaitu ditambahkan pada jamu tradisional pegal linu,” ucap Ika.

Baca juga: Manfaat Kuliah di Jurusan yang Tidak Populer