Dubes Kenssy Ungkap Kunci Sukses Ceko Tangani Corona

399

Baca juga: Upaya Menhub Budi Karya Siapkan Aturan Equilibrium agar UMKM Tetap Jalan

Terkait obat-obatan untuk terapi pasien Covid-19, Ceko mengikuti rekomendasi dari WHO. Beruntungnya, tidak ada berita hoaks yang beredar tentang obat Covid-19, sehingga masyarakat betul-betul mengikuti arahan dari sumber informasi yang terpercaya.

“Masyarakatnya sendiri juga lebih percaya dengan berita-berita resmi, sehingga ini mempermudah sosialisasi informasi mengenai Covid-19,” jelas perempuan yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Direktur Jenderal untuk Urusan Protokol dan Konsuler, Kementerian Luar Negeri itu.

Untuk memperketat penanganan, pemerintah Ceko melarang pendistribusian alat-alat kesehatan ke luar negeri. Pihaknya memprioritaskan alat-alat kesehatan tersebut untuk penanganan Covid-19 bagi masyarakatnya.

Dubes Kenssy menyebut, Ceko sebagai anggota dari NATO, kemudian mendapatkan bantuan masker dari NATO sebanyak 100 ton.

Di bidang ekonomi, Ceko dikenal sebagai negara yang kuat akan industri mobilnya. Di masa pandemi, industri ini mengalihfungsikan usahanya sebagian untuk memproduksi alat-alat kesehatan.

Baca juga: Ganjar Harapkan Rekomendasi dari KATGAMA untuk Bantu Penanganan Wabah

“Ada pun paket stimulus ekonomi yang diberikan, di antaranya pemberian pinjaman kepada para pelaku usaha terdampak Covid-19, bantuan untuk membayar gaji karyawan 50-80 persen bagi perusahaan yang berhenti beroperasi, keringanan pajak, bantuan logistik kepada para petani,” jelasnya.

Sebelumnya, pemerintah mewajibkan karyawan membayar iuran social security (asuransi) untuk hari tuanya.

Namun, karena pandemi ini berimbas pada jatuhnya ekonomi masyarakat, maka iuran tersebut direncanakan akan dihentikan sementara dari bulan Juni hingga Agustus.

Di masa normal, kata Dubes Kenssy, kota Praha ramai akan turis asing. Hampir setiap tahun kota Praha dikunjungi turis asing sebanyak 15 juta orang.

Namun, saat pandemi kawasan kota Praha sangat sepi pengunjung, bahkan suasananya seperti kota mati. Hal ini karena penduduk tertib mematuhi aturan physical distancing.

Baca juga: Aksi Duo KAGAMA Gelanggang Bantu Petani yang Kesulitan akibat Covid-19