Wakil Dubes KBRI Wina Jebolan UGM Ungkap Langkah Austria Tekan Penularan Covid-19

1130

Baca juga: Pesan Ketua IAI Alumnus Farmasi UGM kepada Apoteker di Seluruh Indonesia

Tahap kelima, 1 Juli, event dengan maksimal 250 untuk indoor pengunjung diperbolehkan dan outdoor maksimal 500 orang. Mulai 1 Agustus, pelaksanaan event dengan pengunjung 500-1250 diperbolehkan.

“Jadi kalau melihat dari timeline perjalanan Austria menghadapi Covid-19, negara ini hanya butuh waktu dua bulan untuk menekan penularan,” tutur pria yang pernah menjabat sebagai Koordinator Politik di KBRI Den Haag, Belanda.

Dibandingkan dengan negara-negara tetangganya di Eropa, kata Adji, Austria cukup baik dalam menangani Covid-19. Rasio jumlah kasus ada 1.885 orang dengan rasio kematian 75 orang.

Negara-negara maju di Eropa, rata-rata hanya butuh waktu 2 bulan untuk menanggulangi Covid-19. Lockdown dan PSBB merupakan kunci sukses penekanan penularan Covid-19 di Austria.

Saat ini, Austria sudah menerapkan normal baru. Pemerintah menggunakan tiga aspek untuk menopangnya. Antara lain pelonggaran secara bertahap dengan disiplin terhadap protokol kesehatan. Kemudian dibarengi juga dengan pemberian paket insentif ekonomi.

“Sekolah dan rumah ibadah sudah boleh dikunjungi, dengan syarat memakai masker dan menjaga jarak. Begitu juga di supermarket, pengunjung diimbau menggunakan troli supaya ada jarak, serta pembayaran dengan menggunakan uang virtual,” terangnya.

Data terakhir, saat diskusi ini dilaksanakan, tercatat kasus positif di Austria berjumlah 312 orang.

Baca juga: Walau Pandemi, KAGAMA Malang Raya Makin Erat Bersilaturahmi dan Bergerak Bersama

Adapun stimulus ekonomi yang diberikan Austria selama pandemi adalah pemerintah mengeluarkan paket insentif sebesar 9 persen dari GDP.

Di samping itu, pemerintah juga fokus memulihkan sektor ekonomi di bidang pariwisata. Sektor ini menjadi salah satu penyumbang pertumbuhan ekonomi terbesar Austria.

Untuk itu, pemerintah Austria berusaha memastikan keberlangsungan hidup para pelaku industri wisata. Yakni dengan skema pinjaman jangka panjang oleh bank khusus wisata kepada pelaku industri wisata.

“Pemerintah berusaha membangun kepercayaan wisatawan terhadap industri wisata di Austria lewat penerapan protokol kesehatan yang ketat, tes Covid-19 bagi petugas pelayanan wisata,” jelasnya.

Adji menyimpulkan, sinergi antara pemerintah dan warga menjadi penting, termasuk ketaatan masyarakat mematuhi kebijakan penanganan Covid-19.

Dalam persiapan normal baru, perlu dipahami bahwa kesehatan tetap menjadi yang utama di samping tetap produktif membangkitkan roda perekonomian. Hal tersebut juga harus dibarengi dengan pemberian insentif ekonomi bagi sektor-sektor terdampak.

“Ketika pemerintah menerapkan kebijakan pembatasan, warga punya tanggung jawab lebih besar untuk mengikuti protokol kesehatan dengan kesadaran mandiri,” pungkasnya. (Kn/-Th)

Baca juga: Ganjar Imbau KAGAMA Bogor Raya Giat Mendukung Pemerintah Setempat dalam Pencegahan Covid-19