Tiga Prediksi yang Mungkin Bisa Terjadi Setelah Pemerintah Terapkan Kebijakan New Normal

542

Baca juga: Pesan Ketua IAI Alumnus Farmasi UGM kepada Apoteker di Seluruh Indonesia

Sebab, dalam tiga bulan belakangan, Pemerintah Daerah terbantu dengan kampanye di rumah saja, tidak mudk, dan protokol kesehatan.

Bagi Joko, kini semua tergantung pada seberapa cepat Pemerintah menemukan pola penyebaran dari OTG.

Untuk itu, dia menyarankan agar Pemerintah jemput bola ke tempat-tempat potensial terjadinya perpindahan OTG satu ke OTG lain.

“Menginterogasi lokasi-lokasi yang dikunjungi dan melacak siapa saja yang ada dalam lingkaran interaksinya,” ucap Joko.

Joko lantas mencoba melakukan simulasi berdasarkan penelitiannya beberapa waktu lalu, yakni prediksi berbasis konteks.

Namun, pada kesempatan ini dia memberikan variabel kelonggaran seturut dengan kebijakan Pemerintah dengan penerapan normal baru.

Baca juga: Perlu Pengembangan Produk Lokal dan Mekanisasi Pertanian untuk Bertahan di Masa Krisis

Ada tiga hasil prediksi Joko berdasarkan siasat apa yang bakal diambil Pemerintah nanti.

“Dari hasil simulasi, penerapan new normal yang dibarengi dengan kerja keras Pemerintah dan tenaga medis, sangat berisiko memperluas penyebaran hingga 225 hari dari kasus pertama, dengan tingkat kerusakan di atas 100.000 kasus,” katanya.

“Sedangkan penerapan new normal dengan didampingi agresivitas dan kecepatan yang cukup memadai, berisiko memperluas penyebaran hingga 285 hari dari kasus pertama, dengan tingkat kerusakan di atas 200.000 kasus,” paparnya.

Terakhir, alias prediksi ketiga, Kepala Seksi Kerjasama Luar Negeri, Dinas Perizinan dan Penanaman Modal, Pemda DIY ini menyebut kasus Covid-19 di Indonesia akan memasuki zona tak pasti (uncertainty).

Dalam zona tak pasti, tingkat kerusakannya akan sangat parah dan periode penyelesaiannya sulit diukur.

Hal itu terjadi bila penerapan new normal dilakukan dengan pendampingan Pemerintah di tingkat rendah.

Untuk diketahui, hingga Minggu (14/6/2020: hari ke-104), kasus terkonfirmasi positif di Indonesia secara total telah mencapai 38.277. (Ts/-Th)

Baca juga: Walau Pandemi, KAGAMA Malang Raya Makin Erat Bersilaturahmi dan Bergerak Bersama