Jogo Tonggo, Cara Ganjar Pranowo Menjaga Rakyat di Masa Pandemi

536
Ganjar menyebut, ada ribuan desa di Jawa Tengah yang melakukan beberapa aksi, seperti membentuk posko, membagi masker, mendata masyarakat rentan, hingga mendirikan rumah isolasi. Foto: Pemprov Jateng
Ganjar menyebut, ada ribuan desa di Jawa Tengah yang melakukan beberapa aksi, seperti membentuk posko, membagi masker, mendata masyarakat rentan, hingga mendirikan rumah isolasi. Foto: Pemprov Jateng

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Ada banyak hal yang baru muncul ketika pandemi virus corona mulai menyerang Indonesia dalam beberapa bulan belakangan.

Beberapa masalah dan isu yang muncul, antara lain soal kelangkaan Alat Pelindung Diri (APD), perbaikan fasilitas kesehatan, penolakan jenazah, hingga penolakan terhadap perawat.

Menurut Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, hal tersebut adalah sebuah culture shock atau gegar budaya ketika pandemi virus corona ini mulai melanda.

Hal tersebut Ganjar sampaikan dalam webinar bertajuk Tata Kehidupan Jejaring, Gotong Royong dan Empati dalam Menghadapi Covid-19 yang digelar Dewan Guru Besar UGM pada Jumat (13/6/2020).

Akan tetapi, kata Ganjar, hendaknya kita semua mesti tenang, sabar, dan mengkonsolidasi kekuatan.

Baca juga: Tiga Prediksi yang Mungkin Bisa Terjadi Setelah Pemerintah Terapkan Kebijakan New Normal

“Yang penting sekarang berbagi hati dan pikiran, agar kita semua dapat menelurkan sikap yang baik,” imbuh Ketua Umum PP KAGAMA ini.

Lebih lanjut, Ganjar juga menyinggung persoalan yang muncul di bidang sosial. Menurut lulusan Fakultas Hukum UGM ini, jaring pengaman sosial tak mampu bekerja dengan baik.

Pasalnya, uang yang mengalir tak tersampaikan dengan baik karena ada masalah pada data.

“Ibaratnya, pandemi virus corona ini menampar, menyubit, dan memukul kita supaya bangun dari tidurnya.”

“Hal ini membuat kita sadar bahwa kita semua tidak punya data yang terintegrasi.”

“Ketika situasi seperti ini memang ada beberapa yang rontok, berikutnya sebagai eksekutif tentu bicara soal aksi, bukan betul-betul baru tetapi harus segera dimulai dengan yang sudah ada,” imbuhnya.

Baca juga: Ketua KAGAMA Farmasi Jelaskan Cara agar Indonesia Lepas dari Ketergantungan Alat Kesehatan Impor