Peneliti Alumnus UGM Sebut Hal yang Ditengarai Membuat Covid-19 di Indonesia Tak Kunjung Reda

901

Baca juga: Alumnus HI UGM Angkatan 1989 Dilantik Jadi Staf Ahli Kemenko Marves

“Ini adalah jumlah kasus tertinggi hingga periode tersebut,” jelas alumnus Teknik Elektro UGM angkatan 1995 itu.

Penambahan jumlah kasus harian di Indonesia pun terus meroket hingga menyentuh angka 1241 terkonfirmasi positif pada 10 Juni lalu.

Di satu sisi, Joko memandang, Pemerintah sebetulnya telah melakukan upaya serius dalam dua bulan pertama (3 Maret – 8 Mei 2020).

Namun, di sisi lain, sang peneliti pengenalan pola itu menilai bahwa beberapa Pemerintah Daerah tampak telah kehilangan momentum.

Seolah upaya yang dilakukan dalam dua bulan pertama sia-sia.

Baca juga: Gerakan Canthelan dari Alumnus Pertanian UGM Angkatan 2000 Bikin Wakil Bupati Sleman Salut

Menurutnya, hal terkrusial yang ditengarai mengubah kurva prediksi adalah kembalinya pola hidup dan pola interaksi masyarakat.

Yakni sama seperti sebelum terjadinya pandemi virus corona.

Hal inilah yang diduga menyebabkan jumlah penambahan kasus tak kunjung melandai dan turun.

“Imbauan protokol kesehatan dari Pemerintah tidak sepenuhnya dijalankan secara konsisten oleh sebagian masyarakat,” terang Joko.

Joko menduga, pola interaksi masyarakat sejak awal Ramadan (periode krusial) kontraproduktif dengan upaya Pemerintah untuk memperlandai kurva penambahan kasus harian.

Baca juga: Gerakan Canthelan KAGAMA di Wiyoro Kidul Dapatkan Apresiasi dari Bupati Bantul