Pandemi Covid-19 Tumbangkan Ekonomi Sekaligus Kuatkan Gotong Royong

237

Baca juga: Pariwisata Yogyakarta Kembali Dibuka, Tetapi…

“Tetapi, Indonesia diprediksi menjadi salah satu negara yang bakal mengalami recovery ekonomi paling cepat dibanding negara-negara lain,” ungkap dosen Manajemen dan Kebijakan Publik UGM ini.

Erwan menyebut, seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang melambat, dampak sosial juga kian terasa selama pandemi.

Pola hidup dan cara bekerja yang berubah, telah menggeser pola relasi masyarakat, baik dengan keluarga dan lingkungan sekitar. Sebab, masyarakat semakin intens melakukan komunikasi jarak jauh secara daring.

Pria asal Klaten, Jawa Tengah itu menuturkan, muncul pula stigmatisasi terhadap penderita Covid-19, seperti peristiwa penolakan oleh masyarakat terhadap jenazah yang akan dimakamkan.

“Demikian juga dengan penerapan lockdown lokal di sejumlah wilayah. Keputusan ini menimbulkan pro dan kontra, terutama bagi pendatang luar wilayah yang bekerja membuka usaha di wilayah lain,” jelasnya.

Baca juga: Alumnus Farmasi UGM Angkatan 1983 Resmi Nakhodai Badan Standardisasi Nasional

Namun, dari serangkaian tantangan yang dihadapi, ada sisi positif yang dipelajari masyarakat selama pandemi.

Solidaritas sosial semakin tinggi, banyak orang maupun komunitas inisitaif menggalang dana untuk membantu kelompok masyarakat terdampak Covid-19.

“Termasuk gotong royong warga di tingkat RT dan RW semakin terlihat. Muncul kreativitas masyarakat lewat aksi solidaritas tersebut.”

“Misalnya, aksi membagikan bantuan dengan metode canthelan. Ini menjadi strategi baru pemberian bantuan aman, karena mengurangi potensi terjadinya kerumunan,” jelas pria kelahiran 1968 ini.

Mengambil data dari World Giving Index 2019, Erwan mengungkapkan, Indonesia termasuk bangsa paling dermawan di dunia, sehingga tidak heran di situasi sulit masyarakat tergugah untuk saling peduli. (Kn/-Th)

Baca juga: Ketua KAGAMA Malang Ingin Alumni Lintas Generasi Semakin Guyub