Tips Budidaya Sayur dari Pakar Vertikultur UGM

771

Baca juga: Isu Sosial dan Lingkungan Jadi Bahasan dalam Seminar Daring KAGAMA NL

Mulyono kemudian memaparkan langkah-langkah budidaya sayur dengan sistem pertanian vertikal.

Mulanya buat dulu media tanaman. Ambil tanah dan campur dengan pupuk kandang atau pupuk kompos buatan sendiri.

Ambil bubuk dengan ukuran sedang, agar media tanam tidak terlalu padat. Pupuk yang dimasukkan sebesar satu sekop kecil (sekop untuk tanaman).

“Bagi yang tinggal di wilayah dengan tanah lempung, ini mungkin jadi masalah. Jika memungkinkan tanah ini harus dicampur dengan pasir dulu agar bisa menjadi media tanam,” jelasnya.

Setelah tanah dan pupuk dicampur merata, barulah dimasukkan ke media tanam, kemudian masukan benih tanaman dan disiram air.

Baca juga: Modal Penting Bertahan Hidup di Era New Normal Menurut Pakar Psikologi Sosial Alumnus UGM

Bagi yang ingin menanam sayuran kecil seperti daun bawang, sawi, seledri, bisa menggunakan pipa peralon atau bambu. Posisi media tanam ini bisa dibuat horizontal atau vertikal.

Sedangkan persemaian benih untuk media tanaman tunggal (pot kecil, tas kresek, box), bisa disemai bibitnya satu per satu. Jika menggunakan media yang agak besar, benih yang disemai bisa lebih dari satu tetapi diberi jarak.

“Selanjutnya ditutup dengan kain basah selama dua hari satu malam. Biasanya nanti sudah tumbuh kecambah, barulah setelah itu kain kita buka,” tutur pria kelahiran 1951 ini.

Dalam waktu tiga minggu, akan tumbuh bibit. Langkah selanjutnya adalah memindahkan menanam bibit di media tanaman yang baru.

Tempatkan tanaman di lokasi yang teduh selama 1-2 hari. Lalu rutin disiram 1-2 kali dalam sehari. (Kn/-Th)

Baca juga: Gratiskan Rapid Test Massal Corona, Bupati Teluk Bintuni Alumnus UGM Raih Apresiasi Tinggi