Mempertahankan Usaha Kehutanan dan Pertambangan di Masa Pandemi Menurut Ir. Sumedi

833

Baca juga: Suka Jeprat-jepret? Ayo Ikuti Kompetisi Foto KAGAMA 2020 dan Rebut Total Hadiah Rp25 Juta!

Selain itu, biaya transportasi untuk mengangkut karyawan jadi lebih tinggi.

Sumedi memberikan perumpamaan, jika biasanya satu kendaraaan dengan biaya Rp100.000 untuk mengangkut lima orang, maka dengan adanya Covid-19 ini, biaya sebesar itu hanya bisa mengangkut dua orang.

“Untuk perusahaan batu bara, sekarang prinsipnya yang penting jalan dulu,” ujar alumnus UGM angkatan 1989 itu.

Menghadapi persiapan New Normal, di bidang pertambangan pihaknya sejak dulu sudah menerapkan protokol kesehatan.

Karena sudah sejak awal, bidang pekerjaan ini wajib memperhatikan protokol kesehatan, mengingat kondisi kerja di lapangan seringkali berisiko bagi kesehatan pekerjanya.

Baca juga: Ketua KAGAMA Batang Ini Pernah Jadi Saksi Patah Hati Teman KKN

Demikian juga, di industri kehutanan, para pegawai di lapangan sudah dianjurkan mematuhi protokol kesehatan.

Dalam kedisiplinan mematuhi protokol kesehatan itu, selain mewajibkan seluruh karyawan untuk memakai masker, pihaknya juga menyediakan tambahan multivitamin dan makanan yang lebih bergizi untuk para karyawan.

“Alhamdulillah, di sektor ini kami hampir tidak ada PHK. Dan bisnis kami akan tetap menganut multi effect,” jelas pria asal Magelang, Jawa Tengah itu.

Direktur Utama PT Bara Tiga Putera ini mengatakan, pihaknya berusaha menggandeng mitra lokal di sekitar hutan dalam rangka pemberdayaan masyarakat.

“Meningkatkan profesionalisme dan menjaga kemitraan dengan pihak lain, merupakan cara yang tepat sejauh ini untuk mempertahankan bisnis di bidang pertambangan dan kehutanan,” ujarnya.

Selain itu, hal yang paling penting bagi Sumedi adalah menjaga karyawan agar tidak terdampak. Meskipun belum ada PHK, tetapi dirinya mengimbau sektor pertambangan dan kehutanan harus waspada.

“Pasalnya sektor bisnis di bidang pertambangan dan kehutanan melibatkan banyak masyarakat kecil. Mereka jadi pihak yang pertama kali terimbas,” pungkasnya. (Kn/-Th)

Baca juga: Bantuan APD dari KAGAMA Jadi Spirit bagi Penanganan Covid-19 di Kabupaten Muna