Era Normal Baru di Mata Guru Besar FK-KMK UGM

930

Baca juga: Peringati Hari Lahir Pancasila, Dubes Wahid Imbau WNI di Rusia Giatkan Gotong Royong Selama Pandemi

Hanya, Hari menilai, layanan kesehatan jarak jauh masih tertinggal lantaran kekhawatiran terhadap privasi dan keamanan data.

Bagi Hari, teknologi digital mengubah globalisasi ekonomi. Yakni yang semula didominasi pergerakan uang dan barang, kini menjadi ke arah pertukaran informasi dan digital.

Hasilnya, produksi barang menjadi lebih tersebar.

“Bisnis tidak lagi semata-mata mengutamakan pemegang saham, tetapi juga kepentingan masyarakat yang lebih luas,” tutur Hari.

“Peran pemerintah akan semakin besar dalam ekonomi untuk kemakmuran yang lebih merata,” jelas pria kelahiran 1953 ini.

Baca juga: Ikatan Alumni STIKSAM di Bawah Yayasan KAGAMA Kaltim Bantu Korban Banjir dan Warga Terdampak Covid-19

Kehidupan normal baru pun dipandang Hari jadi penegas bahwa orientasi bisnis terhadap kelestarian lingkungan hidup jadi makin penting.

Begitu pula dengan pembangunan berkelanjutan dan pemerintahan yang baik.

Untuk kelestarian lingkungan, Hari mengaitkannya dengan perubahan iklim akibat pemanasan global. Dalam hal ini peningkatan emisi gas rumah kaca.

Menurutnya, harga minyak yang semakin turun justru mengindikasikan bahwa bahan bakar fosil mulai akan ditinggalkan menuju energi baru dan terbarukan.

Itu artinya, langit bakal makin bersih karena gas rumah kaca penyebab pemanasan global berkurang.

Baca juga: Optimisme Kebangkitan Ekonomi di Indonesia Pasca Covid-19