Ganjar Harap KAGAMA Berikan Rekomendasi Penyelamatan Ekonomi Rakyat

261

Baca juga: KAGAMA Babel Gandeng Aksi Cepat Tanggap untuk Salurkan Bantuan Sembako

“UKM ini harus digerakkan bersama. Di samping itu, penting mendorong terciptanya entrepreneur-entrepreneur baru meskipun dalam skala kecil,”

“Hal ini dilakukan agar urbanisasi bisa ditekan dan distribusi bisa fokus di daerah masing-masing,”pungkas alumnus Fakultas Hukum UGM itu.

Ganjar menyampaikan tiga kebutuhan masyarakat saat ini diantaranya, keterampilan dan pengetahuan baru mengenai bisnis startup.

Selanjutnya, masyarakat butuh peran pemerintah sebagai partner UKM. Misalnya, subsidi bunga dari perbankan, atau kepedulian BUMD, BUMS, dan BUMR yang bisa merangkul UKM.

“Jangan sampai, di masa krisis ini, justru yang ditolong lebih dulu adalah korporasi besar. Alih-alih diikuti usaha-usaha kecil, tetapi nampaknya upaya ini tidak terlalu sukses,” jelasnya.

Baca juga: Skema Dirjen Wikan Sakarinto untuk Nikahkan Prodi Vokasi dengan Dunia Kerja dan Dunia Industri

Pihaknya menyarankan agar di masa krisis ini usaha milik rakyat yang lebih dulu diangkat. Kemudian diinstitusionalisasikan menjadi BUMR.

Menurutnya, jika wacana ini bisa didesain baik, maka permodalan dan berbagai kebijakan perbankan bisa diarahkan ke pertolongan kepada UKM ini.

“Saya juga berharap KAGAMA bisa memberikan pendampingan kepada UKM. LPM dan mahasiswa KKN bisa diarahkan ke sana.”

“Manfaatkan gotong royong KAGAMA untuk memberikan rekomendasi penyelamatan usaha milik rakyat di masa krisis,” jelasnya.

Sementara, untuk perusahaan-perusahaan besar, seperti industri tekstil. Ganjar mengharapkan agar perusahaan besar ini bisa menggiatkan kegiatan ekspor dengan kemampuan yang ada.

Baca juga: Ketua KAGAMA Pemalang Merasa Bangga Pernah Kuliah di Universitas Ndeso

Sebab, banyak negara tak memiliki industri tekstil dan Indonesia berada di papan atas soal ini.

“Kita tinggal melakukan negosiasi untuk memanfaatkan momentum ini, meskipun waktunya pendek. Ada potensi devisa yang bisa kita ambil,” ujarnya.

Sementara itu, dalam kesempatan tersebut Bambang E. Marsono mengatakan, KAGAMA Inkubasi Bisnis X ini menjadi wadah bagi para pelaku usaha, dalam hal ini alumni UGM untuk berdiskusi mencari jalan keluar bagi pertahanan usaha di masa pandemi Covid-19.

Direktur Utama PT Brantas Abipraya itu menambahkan, KAGAMA Inkubasi bisnis merupakan bagian dari program kerja Pengurus Pusat KAGAMA. Program ini ditujukan bagi alumni UGM yang berminat menekuni bisnis secara mandiri.

Pihaknya berharap, dengan adanya program ini, alumni bisa mengembangkan bisnis melalui perubahan mindset, peningkatan kompetensi, perluasan jaringan, dan pemanfaatan kebijakan pemerintahan. (Kn/-Th)

Baca juga: Cerita Ketua KAGAMAHUT Jatim yang Dapat Nilai Bagus Setelah Ikut Aksi di Bunderan UGM