Ganjar Harap KAGAMA Berikan Rekomendasi Penyelamatan Ekonomi Rakyat

261

Baca juga: Pemerintah Gelontorkan Rp210 Triliun untuk Dukungan Dunia Usaha 

“Dalam waktu tanggap darurat ekonomi ini, kami kemarin mencoba menginventarisasi industri yang collapes, industri yang bertahan dengan kemampuan seadanya, atau industri yang kokoh, serta melihat kekuatan UMKM,” ujarnya.

Untuk itu pihaknya telah menerapkan program Jogo Tonggo, yang fungsinya untuk menginventarisasi sektor ekonomi yang berkembang di lapangan.

Setelah dilakukan inventarisasi, Ganjar menemukan empat klaster yakni, industri besar, UKM, pertanian/perkebunan/perikanan, serta pariwisata.

“Dari sekian klaster ini, ternyata yang bisa kita eksekusi langsung adalah UKM. Maka dari itu kami gelontorkan dana dari pemerintah agar mereka bisa bangkit kembali,” ujar Ganjar.

Stimulus pertama yang dilakukan adalah mendorong UKM untuk memproduksi masker dengan dana tersebut. Berkat kegiatan ini, ibu-ibu dan penyandang disabilitas bisa berdaya.

Baca juga: Langkah OJK untuk Selamatkan Sektor Jasa Keuangan dan UMKM di Masa Pandemi

Ada pun stimulus berikutnya yaitu, penyaluran bantuan bahan baku bagi industri yang memberdayakan UKM.

Di saat yang sama, Ganjar juga memberikan stimulus di bidang pemasaran. Hal ini dilakukan melalui, gerakan membeli produk teman dan gerakan membeli di warung tetangga.

“Ini jadi marketing merah putih kita. Dari forum KAGAMA Inkubasi Bisnis ini, diharapkan bisa melahirkan model ekonomi pertolongan di masa pandemi,” ujarnya.

Dirinya juga meminta jajarannya agar dibuatkan desain APBD tahun 2021 yang berfokus pada pertolongan.

Ganjar berharap di tahun 2021, ada masa transisi dari masa darurat ke pemulihan. Untuk itu, regulasi, insentif, dan eksekusi lapangan menjadi penting.

Baca juga: Wujud Kepedulian KAGAMA Kubar-Mahulu untuk Tenaga Medis Covid-19