Sikap Individual Negara-negara di Dunia dapat Menghambat Penanganan Covid-19

302

Baca juga: Aplikasi Siaga Mudik, Hasil Kolaborasi Pemprov Jateng, KAGAMA, SV UGM dan Mahasiswa

Bila sifat pandemi ini belum diketahui bersama, kata Rum, seharusnya WHO memiliki sentralitas yang tinggi.

Tetapi, WHO justru menunjukkan fleksibilitas, malah mempercayai informasi-informasi dari negara yang dicurigai menutup-nutupi masalah, misalnya Tiongkok.

Di sisi lain, muncul perilaku negara-negara di dunia yang semakin memperparah keadaan.

Rum berujar, hal itu seperti digambarkan dalam teori Stag Hunt. Di antara negera-negara ini, terdapat konflik antara keselamatan dan kerja sama sosial.

Baca juga: Berbagai Curahan Perasaan Mahasiswa Farmasi UGM Setelah Jalani Kuliah Daring

“Intinya, WHO belum berhasil menumbuhkan kesadaran pada negara-negara anggota PBB tentang pentingnya kerja kolektif menghadapi pandemi Covid-19,” jelasnya.

Dibandingkan bahu-membahu melawan pandemi, negara-negara lebih memilih ‘kerja sendiri-sendiri’, seperti meninggalkan negara sahabat atau saling berebut kebutuhan APD dengan saling membajak kegiatan ekspor.

“Hal ini justru membuat Covid-19 semakin merajalela, terlebih lagi kelangkaan semakin menjadi karena ada pembatasan ekspor,” tandasnya. (Kn/-Th)

Baca juga: Alumnus UGM Jelaskan Hal yang Bisa Dilakukan UMKM Solo Raya agar Bisa Bertahan di Tengah Wabah Corona