Sikap Individual Negara-negara di Dunia dapat Menghambat Penanganan Covid-19

305

Baca juga: Masker Kain Jadi Pilihan Terakhir, Begini Cara Penggunaannya

“Namun, sayangnya sejak saat itu kinerja WHO lemah, karena tidak bisa mengimplementasikan apa yang dimandatkan dalam IHR 2005,” jelasnya.

Menurutnya, hal ini terjadi karena keterbatasan desain rasional tata kelola kesehatan global. Dalam desain yang dibuat WHO, kata Rum, sudah ada berbagai kecacatan.

Ada lima dimensi pada Designing International Regimes dari WHO yang dinilai cacat; meliputi sisi Membership, Scope, Centralization, Control, dan Flexibility.

Rum mencoba meneliti lima dimensi ini, kemudian dipadukan dengan variabel independennya yakni distribution, enforcement, number, dan uncertainty.

Anggota organisasi makin beragam, tidak hanya negara-negara maju saja, tetapi juga menggandeng negara berkembang.

Baca juga: Penderita Hipertensi Tak Perlu Khawatir Konsumsi ACEI atau ARB Saat Pandemi Covid-19

“Namun, setelah banyak negara berkembang yang masuk, mulai banyak tuntutan kebijakan yang menyatakan bahwa kesehatan sebagai bagian dari HAM,” ujarnya.

Negara maju memiliki kewajiban mendukung negara-negara berkembang, namun mereka khawatir menanggung biaya dukungan kepada negara berkembang.

Mereka kemudian mengalihkan beban ini kepada World Bank.

“Salah satu peran WHO kala itu adalah melakukan intervensi jika ada negara berkembang yang terkena pandemi atau endemi.”

“Negara maju kurang diperhatikan oleh WHO, sehingga saat ini negara maju hanya fokus menyelamatkan dirinya sendiri,” jelasya.

Baca juga: KBRI Praha Pimpinan Alumnus UGM Salurkan Logistik untuk WNI Terdampak Covid-19 di Ceko