Sosiolog UGM Sebut Covid-19 sebagai Penanda Kebangkitan Solidaritas Sosial

658

Baca juga: Prof. Dr. Soetanto, Bapak Inderaja Nasional Tutup Usia

Serta merupakan bentuk dari adanya awareness (kesadaran) dan kepedulian terhadap aspek kemanusiaan.

Bagi Fina, keberadaan gerakan sosial berbasis solidaritas bak pernyataan yang jelas terhadap sikap dan respons konkret yang diambil oleh masyarakat.

Kendati demikian, kata dia, pengambilan sikap tersebut dapat menimbulkan berbagai spekulasi.

Yakni terkait ketidakpastian gerak dan peran Pemerintah dalam membantu menangani berbagai dampak yang dirasakan oleh masyarakat.

“Ketidakpastian inilah yang memicu timbulnya jenis kekuatan baru yang bersifat bottom up,” kata Fina.

Baca juga: Masker Kain Jadi Pilihan Terakhir, Begini Cara Penggunaannya

“Hal itu dilakukan atas dasar inisiasi dan keinginan masyarakat dengan membantuk solidaritas sosial di tengah krisis Covid-19,” jelasnya.

Menurut Fina, kemunculan gerakan sosial berbasis solidaritas ada kaitannya dengan nilai yang selama ini dianut oleh masyarakat Indonesia.

Nilai yang dia maksud adalah kegotongroyongan orang Indonesia dalam kehidupan sosial.

Nilai kegotongroyongan ini kemudian menjadi landasan aksi-aksi seperti penggalangan dana, pengadaan alat-alat kesehatan, penyaluran sembako, dan sebagainya.

Selain aksi sosial, Fina juga mencermati ada perwujudan unik dari sebuah gerakan solidaritas pada momen ini, yakni self control.

Baca juga: Penderita Hipertensi Tak Perlu Khawatir Konsumsi ACEI atau ARB Saat Pandemi Covid-19