Prof. Dr. Soetanto, Bapak Inderaja Nasional Tutup Usia

843

Baca juga: KBRI Praha Pimpinan Alumnus UGM Salurkan Logistik untuk WNI Terdampak Covid-19 di Ceko

Selain itu, Prof. Dr. Soetanto merupakan pendiri Puspics dan S2 Penginderaan Jarak Jauh Fakultas Geografi.

Tak hanya di tingkat nasional, kepakaran Prof. Dr. Soetanto juga mendapatkan pengakuan dari dunia internasional.

Almarhum dianugerahi penghargaan best article pada 1985 dari The International Journal of Remote Sensing di London.

Setahun setelahnya, Prof. Dr. Soetanto kembali menyabet predikat best article dan best speaker dalam 18th Symposium of Remote Sensing of Environtment atas penelitiannya yang membahas citra radar survei.

Selain meraih berbagai prestasi di tingkat internasional, almarhum juga aktif dalam berbagai organisasi tingkat Internasional.

Baca juga: Aplikasi Siaga Mudik, Hasil Kolaborasi Pemprov Jateng, KAGAMA, SV UGM dan Mahasiswa

Almarhum pernah menjadi wakil Indonesia, bahkan pimpinan sidang dalam forum The United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific.

Terakhir, almarhum dipercaya sebagai President of the Indonesia Geographist of the Asian Region.

“Sungguh, beliau telah mencapai puncak capaian yang membanggakan kita semua, generasi penerusnya,” ucap Panut.

Di tengah kesibukan mengembangkan ilmu pengetahuan, Prof. Dr. Soetanto tetap memperhatikan pengembangan karakter unggul generasi muda.

Almarhum kerap berpesan pada generasi muda, khususnya mahasiswa UGM agar memiliki sikap tekun, disiplin, dan jujur.

Ketiga sikap ini menurut Prof. Dr. Soetanto merupakan kunci keberhasilan.

Almarhum juga pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Geografi UGM periode 1991-1994.

Kala meninggal dunia, Prof. Dr. Soetanto menjabat sebagai guru besar emeritus bidang Ilmu Kartografi dan Penginderaan Jauh. (Ez/-Th)

Baca juga: Berbagai Curahan Perasaan Mahasiswa Farmasi UGM Setelah Jalani Kuliah Daring