Prof. Dr. Soetanto, Bapak Inderaja Nasional Tutup Usia

841
Kepeloporan di bidang penginderaan jauh, membuat almarhum dijuluki sebagai Bapak Inderaja Nasional. Foto: Humas UGM
Kepeloporan di bidang penginderaan jauh, membuat almarhum dijuluki sebagai Bapak Inderaja Nasional. Foto: Humas UGM

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Sivitas akademik Universitas Gadjah Mada kembali berduka.

Pakar Penginderaan jauh, Prof. Dr. Soetanto wafat pada Rabu (15/4/2020) dalam usia 86 tahun.

Guru Besar Fakultas Geografi UGM ini telah dimakamkan pada Kamis (16/4/2020) di makam keluarga yang berada di Desa Bligo, Ngluwar, Magelang, Jawa Tengah.

Sebelumnya, jenazah disemayamkan di Balairung UGM untuk mendapatkan penghormatan terakhir dari keluarga besar UGM.

Rasa duka cita yang mendalam atas kehilangan guru, senior, dan salah satu putra terbaik UGM ini disampaikan langsung oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M. Eng., D. Eng., IPU., ASEAN., Eng.

Baca juga: Masker Kain Jadi Pilihan Terakhir, Begini Cara Penggunaannya

Almarhum Prof. Soetanto, kata Rektor, memiliki banyak sumbangan pemikiran dalam bidang Geografi, khususnya penginderaan jarak jauh.

Hal itu tercantum dalam pidato berjudul Penginderaan Jauh dan Kedudukannya dalam Lingkup Geografi yang disampaikan almarhum dalam Upacara Pengukuhan sebagai Guru Besar pada 1984.

“Prof. Dr. Soetanto merupakan sosok ilmuwan yang sangat tekun dan bersemangat dalam mengembangkan bidang ilmunya dan sangat mencintai ilmunya. Dalam pandangan beliau, penginderaan jauh adalah seni,” tutur Panut pada Kamis (16/4/2020).

Saking cintanya dengan ilmu tersebut, Prof. Dr. Soetanto menjadi salah satu pelopor penginderaan jarak jauh di Indonesia.

Kepeloporannya dalam bidang ini membuat amarhum dijuliki sebagai Bapak Inderaja Nasional.

Baca juga: Penderita Hipertensi Tak Perlu Khawatir Konsumsi ACEI atau ARB Saat Pandemi Covid-19