Dubes Djauhari Sebut Satu Kunci Tiongkok Turunkan Angka Pasien Covid-19

696

Baca juga: Gandeng UMKM, KAGAMA Batang Bagikan 1.000 Masker kepada Masyarakat

Djauhari berujar, disiplin merupakan salah satu kunci keberhasilan Tiongkok menurunkan angka virus.

Misalnya, aturan pemeriksaan suhu tubuh, mengenakan masker, dan jaga jarak sejauh dua meter yang diberlakukan salah satu mal di dekat KBRI Beijing.

“Disiplin datangnya dari rumah, unit organisasi paling kecil. Dari rumah, RT/RW, kecamatan, provinsi, negara. Disiplin itu harus datang dari bawah,” ujar pria kelahiran Sulawesi Utara ini.

Djauhari mengungkapkan bahwa Tiongkok kini tengah memasuki second wave atau gelombang kedua penularan virus.

Yakni penularan dari orang-orang yang kembali ke Tiongkok, baik WN Tiongkok yang baru kembali berlibur maupun warga asing yang kembali untuk bekerja.

Baca juga: Tim Medis Tak Berjuang Sendirian, KAGAMA Bali Dirikan Dapur Umum untuk Penuhi Gizi Mereka

Lantaran hal tersebut, Tiongkok kini membatasi pintu-pintu masuk ke Tiongkok, khususnya Beijing sebagai ibu kota negara, guna menghindari penularan Covid-19.

Pengetatan masuk ke Tiongkok juga dialami langsung oleh enam staf KBRI Beijing yang baru kembali dari Jakarta.

Mereka harus menjalani proses masuk selama 7-10 jam hingga dinyatakan sehat dan diizinkan masuk.

“Apabila melampaui proses itu dan dinyatakan sehat, mereka mesti menjalani karantina mandiri di apartemen dan rumah masing-masing,” ujar Djauhari.

“Yang terdeteksi positif langsung dikarantina di rumah sakit,” imbuhnya.

Djauhari kemudian mengungkapkan bahwa orang-orang yang diminta karantina mandiri diawasi secara ketat oleh otoritas melalui pelacakan lokasi ponsel.

Sementara, kata Djauhari, optimisme warga dalam menghadapi wabah juga terus ditingkatkan dengan berita positif dari media dan media sosial arus utama di negeri tirai bambu tersebut. (Ez/-Th)

Baca juga: 18 Herbal Ini Sudah Teruji Bisa Tingkatkan Daya Tahan Tubuh