Social Distancing Perlu Diimbangi dengan Peningkatan Kapasitas Deteksi Covid-19

221

Baca juga: Cara Memberi Pemahaman tentang Pandemi Covid-19 kepada Anak

Tanpa adanya intervensi untuk mencegah penularan, maka durasi outbreak di suatu kawasan epidemologis, diperkirakan di akhir pandemi ada 70 persen orang terinfeksi, serta outbreak berlangsung selama 32 hari dengan asumsi puncak outbreak terjadi pada hari ke-14.

Doni menyebut, ada dua macam social distancing. Pertama, moderate social distancing, seperti menutup tempat wisata dan hiburan, serta belajar, bekerja, dan beribadah di rumah.

Kedua, melakukan maksimum social distancing, seperti karantina wilayah dan hanya memperbolehkan aktivitas logistik.

Menurutnya, bila pemerintah langsung menerapkan moderate social distancing sejak ditemukan kasus, maka bisa menurunkan curva transmisi penyakit secara signifikan.

Moderate social distancing ini tentunya disertai dengan kapasitas deteksi.

Baca juga: Menjaga Kesehatan Mental Anak di Tengah Wabah Covid-19

Doni mengasumsikan jika kapasitas deteksi sebesar 5 persen, maka reduksi kasus bisa mencapai 70 persen.

“Walaupun durasi outbreak lebih lama yakni 69 hari dengan puncak outbreak terjadi pada hari ke-16,” ujarnya.

Ada pun alternatif lain, jika moderate social distancing terlambat dua minggu, dengan kapasitas deteksi 5 persen, sebetulnya masih ada kesempatan menurunkan curva.

Namun, durasi outbreak perlu ditingkatkan menjadi 50 hari, dengan puncak outbreak pada hari ke-16, serta reduksi kasus tidak terlalu banyak yakni hanya 18 persen.

“Reduksi kasus bisa diperbesar, asalkan kapasitas deteksinya ditingkatkan menjadi 50 persen, sehingga reduksi kasusnya bisa lebih dari 50 persen,” jelasnya.

Baca juga: PP KAGAMA dan KAGAMA Care Hibahkan APD untuk RSUP Dr. Sardjito