Yayasan Peduli Hutan Indonesia Inisiatif Rimbawan KAGAMA Resmi Jadi Badan Hukum

320

Baca juga: Pemberdayaan Komunitas Difabel Perlu Diawali dengan Mengubah Mindset

“Prof. Emil Salim, Pak Djamaludin, Prof. Sri Adiningsih dan pengurus Yayasan lainnya telah kami maklumkan,” ucap Transtoto.

“Sementara ini, kami akan membantu Ibu Menteri LHK (Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dr. Siti Nurbaya Bakar).

“Yakni untuk menyusun desain engineering Program Perhutanan Sosial khususnya di Jawa yang telah sangat kurang hutannya”, terang mantan Dirut Perhutani 2005-2008 ini.

Adapun Transtoto merupakan alumnus Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1971.

Pria kelahiran Jogja itu tergolong aktif melakukan upaya pembangunan hutan.

Baca juga: Kisah ‘Orang RRI Tulen’ Alumnus Komunikasi UGM, dari Jurnalis Hingga Jadi Dewan Pengawas RRI

Transtoto tercatat masih memimpin Yayasan/Perkumpulan Green Network Indonesia-BERBANGSA.

Melalui perkumpulan tersebut, Transtoto melakukan edukasi lingkungan dan pembangunan tanaman, serta kajian biodiversitas berbasis persatuan dan kesejahteraan bangsa.

Upaya yang dilakukan pria kelahiran 6 Maret 1951 ini salah satunya menghasilkan pengembangan manfaat kelor.

Pengembangan kelor dikelola oleh Dudi Krisnadi (Blora), Cobra Husada Indonesia, dan dr. Kolonel TNI Fadjar Wahyudi di Omah Elabu, Gunung Kidul, Jogja.

Ekstrak kelor digunakan untuk penanganan berbagai penyakit terkait virus dan darah. (Ts/-Th)

Baca juga: KAGAMA Beksan Gelar Tarian Jawa Gagrak Yogya dalam Jumenengan Dalem Sri Sultan Hamengkubuwono X