Bupati Alumnus UGM Ini Fokus Tangani Karhutla di Tengan Pandemi Covid-19

199
Bupati alumnus S2 Kenotariatan UGM ini memberi peringatan tegas pada perusahaan-perusahaan yang kegiatan produksinya berisiko menimbulkan kerusakan lingkungan, terutama karhutla. Foto: Ist
Bupati alumnus S2 Kenotariatan UGM ini memberi peringatan tegas pada perusahaan-perusahaan yang kegiatan produksinya berisiko menimbulkan kerusakan lingkungan, terutama karhutla. Foto: Ist

KAGAMA.CO, KUBU RAYA – Di samping fokus menangani Covid-19, Bupati Kubu Raya tak luput untuk memperhatikan permasalahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Karhutla, kata Bupati Muda Mahendrawan, menjadi persoalan hampir setiap tahun.

Menurutnya perlu ada ketegasan terhadap perusahaan-perusahaan dan kerja sama yang baik dengan seluruh elemen masyarakat.

“Agar karhutla tidak berulang, kami berkomitmen untuk menurunkan angka titik api (hotspot) di wilayah Kubu Raya,” ujar Bupati Muda, melansir dari Tribun News Pontianak, pada Minggu (12/11/2020).

Secara khusus, alumnus S2 Kenotariatan UGM ini mengupayakan adanya sinergitas antara pemerintah daerah dan masyarakat dengan jajaran satuan keamanan. Seperti polres Kubu Raya dan Kodim.

Baca juga: Sekjen KAGAMA: Perubahan Kebiasaan Baru Butuh Paham Sosial-Budaya Masyarakat

Di samping itu, Bupati Muda juga memberi peringatan tegas pada perusahaan-perusahaan, yang kegiatan produksinya berisiko menimbulkan kerusakan lingkungan, terutama karhutla.

“Kami sudah kirimkan surat peringatan satu persatu ke perusahaan-perusahaan sebagai peringatan. Koordinasi dengan perusahaan dan satuan keamanan ini penting agar karhutla dapat dikurangi,” jelasnya.

Satu hal yang tak kalah penting adalah membangun sinergi dengan masyarakat, terutama komunitas Masyarakat Peduli Api (MPA).

Komunitas ini di setiap wilayah telah diperkuat oleh Pemkab Kubu Raya.

Baca juga: Strategi Perbankan Indonesia Bertahan di Tengah Pandemi