Sinergi KAGAMA dan BI Majukan UMKM Lewat Strategi Smart Branding

202

Baca juga: Alumnus UGM Punya Satu Solusi untuk Redam Konflik Antarsuku di Papua

“Pelaku UMKM di era digitalisasi teknologi tidak bisa hanya memanfaatkan pemasaran  konvensional saja. UMKM perlu melihat potensi yang ada di pasar digital agar UMKM dapat naik kelas,” ujar Bambang.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Provinsi Lampung, Setyawan Budiharto, menyambut baik inisiatif dari KAGAMA yang bersinergi bersama memberdayakan UMKM.

“BI mendorong inovasi dan pemasaran UMKM binaan maupun mitra melalui program yang mendorong terciptanya usaha kreatif yang mengangkat budaya daerah,” ucap Setyawan.

Selain itu, BI juga mendorong pemasaran UMKM yang menjangkau seluruh dunia secara online, serta melakukan pengenalan platform digital yang menunjang kegiatan ekonomi UMKM.

Pihaknya saat ini sedang menjalankan UMKM On Boarding, dalam hal ini UMKM berproses masuk ke merchant online dan menyesuaikan diri dengan mekanisme yang berlaku di lingkungan marketplace.

Baca juga: Didi Kempot Beri Contoh Kebhinnekaan pada Malam Temu Alumni FK-KMK UGM 2020

“Dengan UMKM on-boarding diharapkan dapat meningkatkan potensi pasar industri kreatif dengan  sasaran kaum millenial dan dinamis,” tandas Setyawan.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Lampung Agus Nompitu mengungkapkan, penting dilakukan pembentukan SDM dalam membangun “Smart Branding” di era digital.

Dia memaparkan, Lampung memiliki 168 ribu UMKM, dan aspek dominan yang dihadapi oleh pelaku UMKM berkaitan dengan permasalahan SDM.

“Kami sangat mendukung adanya ‘Smart Branding’, untuk meningkatkan kelas UMKM di era modern. Pelaku UMKM harus aktif mengembangkan produk serta pemasaran di pasar digital,” tuturnya.

Sementara itu Yuswohadi dalam sesi utama mengatakan brand adalah apa yang membuat produk laku dan mendapatkan margin yang lebih tinggi.

Baca juga: Baru Dibentuk, Pengda KAGAMA Sukoharjo Siapkan Program untuk Memajukan Daerah