Baca juga: KAFEGAMA NTB Gelar Sekolah Pemikiran Ekonomi untuk Membumikan Ekonomi Pancasila
Syaify mengungkapkan, ada satu tulisan di kanvas itu yang menyebutkan “Alumni hebat, FKG UGM kuat”.
“Setiap kali melihat tulisan itu, Saya terbayang ribuan alumni kita yang luar biasa, menginspirasi, hebat dalam kesedulurannya. Itu adalah kekuatan kita.”
“FKG tanpa alumni, tak akan kuat dan bisa melompat maju. Semoga tagline Sedulur Saklawase bisa terus bergema. Dan kami tunggu kontribusi dari alumni,” jelasnya.
Syaify menambahkan, salah satu bangunan lama milik FKG di Ngasem merupakan bangunan yang mereka rawat terus menerus.
“Universitas sempat mengusulkan bangunan tersebut untuk dipindah. Namun, kami menolak, karena bangunan ini bersejarah bagi FKG,” ungkapnya.
Baca juga: Pancasila dan Agama Bukan Dua Hal yang Saling Bertentangan
Dia bercerita bangunan di Ngasem menjadi tempat belajar mahasiswa FKG, setelah berpindah dari Klaten.
“Kemudian kita membayangkan, bangunan lama mungkin berbeda betul dengan yang baru. Tetapi, jika bangunan lama kemudian kita tambah dengan rumah alumni, alangkah luar biasanya kita.”
“Alumni jadi punya rumah. Kita tunggu kontribusi dari para alumni,” tuturnya.
Syaify kemudian menyarankan agar ke depan setiap ada pertemuan alumni dikawal oleh setiap angkatan.
Selain itu, penting bagi angkatan-angkatan tersebut mempersiapkan acara temu alumni beberapa tahun sebelumnya, supaya lebih akbar. (Kn/-Th)
Baca juga: Menkes Terawan Ajak Masyarakat Ungkapkan Kasih Sayang dengan Jamu
