Rimbawan KAGAMA Satukan UGM-IPB Lewat Yayasan Peduli Hutan Indonesia

906

Baca juga: Sumbangsih KAGAMA NTB Sejak 1976, dari Kegiatan Sosial hingga Membangun Pendidikan

“Juga barisan pengurusnya ada Tjipta Purwita, Diah Suradiredja, Dian Novarina, Prof. Hariadi Kartodihardjo, Irsyal, Soewarso, Agus Wahjudi,” katanya.

Sementara itu, di kubu UGM, pria asal Yogyakarta ini menyebut para mantan eselon I Dephut, Wardono Saleh, Untung Iskandar, Djarot Kusumayakti, dan Sutino Wibowo.

Tak hanya itu, Transtoto juga mendapat dukungan dari akademisi UGM.

“Unsur akademisi yakni Prof. Sri Adiningsih, Prof. M. Naiem, Prof. Sambas, Prof. Djoko Marsono,” kata Transtoto.

“Serta para pengurus gerakan antara lain Erwansyah, Agus Awali, Agung Nugraha, Petrus Gunarso, Bambang Supriyambodo, Abdul Hamid dan Masyhud Nur,” lanjut pria kelahiran 6 Maret 1951 ini.

Dukungan pada YPHI tidak hanya datang dari alumnus UGM dan IPB.

Berbagai kalangan juga memberikan supportnya. Mereka adalah Rukmi Hadihartini ( SOMAL/Dir. Pertamina), Agustanzil Sjahroezah, Prof. Daniel, Prof. Marlon, Gerson Njurumana, Suhendy, Johanis Cianes (akademisi/profesional), Handriyo, Rudhito Widagdo (Kemlu).

Baca juga: Dr. Deendarlianto Suka Dengarkan Musik Thrash Metal Saat Banyak Masalah

Lantas, ada Irjenpol P. Bekto Suprapto (Polri/Kompolnas), Letjen TNI Burhanudin Amin, Mayjen TNI Suwandi, Mayjen Heru Tjahjono (purbawirawan TNI), Firman Subagyo, Idham Samawi, Darori Wonodipuro, Ratu Wula, Umbu Tagela.

“Arnanto Nur, Dina Hidayana (DPRRI/politikus), Aryan Wargadalam, Purwadi, David, Bambang Soepianto, Sobur, Ardy Sutandi, Joko Supriyono, Daud Dharsono, Jansen Manansang TSI, Jak Tunewan, Soewarni (ASOSIASI/Korporasi),” tuturnya.

“Sekjen Yayasan terpilih Asep Karsidi (UI), mantan Kepala Badan Informasi Geografis. Didampingi Dodi Susanto (Unpad) mantan Kepala BPDAS Jawa Barat,” sambung Transtoto.

Pekerja seni dan figur publik juga menyumbang dukungan.

Mereka yaitu Samsudin BIMBO, Ahmad Albar, Harry Capri, Anya Dwinov, Olga Lydia, Brigita Manohara, Davina, dr. Reisa, Wachyana Giri, Herdina, dan Aya Ross Jully.

Komunitas-komunitas pun tak segan  untuk ikut. Seperti dari Perkumpulan Green Network Indonesia-BERBANGSA, Snake Hunter Club Indonesia, Cobro Husada Indonesia, Merti Budoyo Nuswantoro, Gen Hijau Sumba-BERBANGSA, Yayasan Sapawana, ST-12 Kalsel, Muria Hijau Kudus.

Bahkan, Perhimpunan Koperasi Digital Indonesia pimpinan Jak Tumewan beserta ormas-ormasnya–yang anggotanya ribuan–ikut bergabung dengan YPHI.

Baca juga: Dampak Virus Corona Tumbangkan Perekonomian Tiongkok