Cerita Bupati Lulusan MPKD UGM Perjuangkan Nasib Tenaga Kerja Teluk Bintuni dari Investor Asing

515

Baca juga: Alumni UGM Ajak Seluruh Masyarakat Indonesia Jaga Kelestarian Hutan

Baru-baru ini, Pit sukses menurunkan angka kemiskinan di daerah yang dijuluki Kota Minyak itu sebanyak 0,73 pada 2019.

Pada 2018, angka kemiskinan di Bintuni sebanyak 31,30 persen, sementara pada 2019 turun di angka 30,57 persen.

Salah satu cara yang ditempuh oleh Bupati yang merampungkan studinya di Kampus Kerakyatan pada 2000 ini adalah program pengentasan kemiskinan dan ketimpangan.

Hal itu diwujudkan dengan peningkatan jangkauan pendidikan dan kesehatan, serta pengembangan potensi ekonomi berbasis komoditas unggulan daerah.

Kepada Moeldoko, Pit juga memaparkan kebijakan pembangunan yang dilakukan di Bintuni, seperti bidang pemerintahan, indikator makro, potensi investasi, kebijakan strategis pro rakyat, dan pendidikan.

Baca juga: Lulusan Ilmu Pemerintahan UGM dari Bantul Resmi Pimpin KAGAMA Sumsel Periode 2019-2024

Program unggulan pengentasan kemiskinan dan pembangunan SDM, yaitu program Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas Kabupaten Teluk Bintuni (P2TM-ITB) juga turut diungkapkan dalam pertemuan tersebut.

Pit juga mengundang Moeldoko berkunjung ke Teluk Bintuni untuk menghadiri panen sayur dan buah hasil mama mama binaan P2Agro.

“Terkait agribisnis, Kita akan fokus membangunnya, harapannya agar mama-mama Papua bisa berkembang dengan usaha ini,” ucap Moeldoko.

“Soal sayur dan buah yang disuplai ke BP Tangguh, lebih baik dihasilkan langsung dari Bintuni, mengingat sayur yang tak tahan lama,” pungkas Moeldoko. (Ezra/ ed. Taufiq)

Baca juga: Dongkrak Akselerasi Pembangunan, Pemkab Kutim Bakal Penuhi Dokter Spesialis dari UGM