Jangan Jadikan Banjir sebagai Ajang Kontestasi Politik

309

Baca juga: Menyaksikan Tergerusnya Bahasa Indonesia dari Lipstik

Selain itu dia juga menegaskan, pendukung fanatik dari kedua kubu perlu diedukasi.

Kontestasi pilpres, kata Pangi, bukan pertarungan hidup dan mati.

Dalam situasi ini, sudah saatnya semua elemen bersatu. Bukan saling meremehkan dan menjatuhkan.

“Lebih baik membangun politik bersatu melawan bencana. Bukan saling merendahkan atau meremehkan,” ujar Pangi.

Dirinya berharap agar pendukung kedua kubu bisa sportif dan saling mendukung membantu penanganan korban banjir.

Menurutnya, tidak elok jika kedua kubu menjadikan banjir sebagai komoditas politik.

Tradisi ini, bahkan sudah dicontohkan Jokowi-Prabowo.

Baca juga: Petualangan 12 Tahun yang Membuat Wulan Hardjosoediro Memilih Pulang

Tetapi, nilai-nilai positif dari tradisi tersebut rupanya belum dipahami oleh pendukung masing-masing kubu.

Apalagi, perbincangan politik itu tidak jauh dari nada-nada kebencian.

”Para pendukung masih belum bisa lepas dari sisa-sisa kontestasi politik pasca pilpres dan pilkada. Ini tidak baik bagi kedewasaan politik kita,” jelasnya.

Sosiolog, Ariel Heryanto ikut merasa prihatin dengan perdebatan politik di tengah situasi seperti ini.

Dia mengunggah sebuah meme akun media sosial Twitter-nya, yang menggambarkan perdebatan dua orang.

Satu menyalahkan presiden, satu lagi menyalahkan gubernur.

“Bingung: mesti ngakak atau ngelus dada,” pungkas Ariel dalam unggahannya.

Senada dengan Pangi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga mengimbau agar masyarakat tidak saling menyalahkan.

Beberapa jam lalu, Ganjar mengunggah berita tentang Pemda Jateng yang siap membantu korban banjir di Jakarta dan Jabodetabek.

Dalam foto yang diunggah di berita tersebut, tampak Ganjar, Anies, dan Ridwal Kamil sedang bersulang.

Salah satu pemilik akun @nindriasari pun berujar, “Bapak mau bantu kami? Tolong bantu tenggelamin yang di depan bapak itu (Anies Baswedan),” ujarnya.

Ganjar pun menanggapinya dengan santai, sambil memberikan sedikit edukasi kepada masyarakat, agar kita fokus menolong korban banjir.

“Jangan begitu, bencana bisa menimpa siapapun. Kami di Jateng juga ada banjir, tanah longsor, angin puting beliung. Lebih baik energi kita gunakan untuk membantu. Karena mencaci kan tidak menyelesaikan masalah,” ujar Ketua Umum PP Kagama ini.

Pemprov Jawa Tengah kini terus berupaya melakukan pencegahan, serta penanganan korban banjir dan tanah longsor di beberapa daerah.

Sebagaimana dilansir dari situs jatengprov.go.id, pihaknya juga akan mengirimkan bantuan logistik dan relawan yang diberangkatkan untuk menangani korban banjir. (Kinanthi)

Baca juga: Arif Wibowo Ukir Pengalaman Menyenangkan di Bidang Pertanian Sejak Mahasiswa