Gelar Pameran Keris, RSUP Dr. Sardjito Ingin Menjadi Rumah Sakit Berbudaya

756

Baca juga: Kiprah dan Prestasi 9 Anggota KAGAMA yang Jadi Menteri Kabinet Indonesia Maju

Direktur Utama RSUP Dr. Sardjito, Dr. dr. Darwito, SH, Sp.B(K)Onk, memandang keris sebagai artefak bangsa, bukan sesuatu yang berhubungan dengan hal-hal mistis.

Darwito mengaku memang hobi mengoleksi keris sejak tahun 1989.

Sampai saat ini sudah ada 600 keris yang menjadi koleksinya.

Ada 15 keris milik Darwito yang dipamerkan di acara ini, keris paling murah dimahari Rp15 juta.

Selain dari Darwito, keris-keris yang dipamerkan datang dari dokter-dokter RSUP Dr. Sardjito dan berbagai paguyuban pencinta keris.

Baca juga: Tutik Sriani Kembangkan Alat Filter Air Hemat Energi

Dia menjelaskan, rumah sakit ini perlu menjunjung local wisdom.

Budaya Jawa dalam pelayanan rumah sakit, kata Darwito, membuat rumah sakit lebih memanusiakan manusia.

“Budaya ini kalau nggak diuri-uri akan hilang. Lembah manah dan sopan santun itu, juga kita angkat. Pasien supaya sehat raga dan jiwanya, perlu ada sentuhan seni, sehingga suasana rumah sakit tidak menjadi momok. Malah ada pasien yang ikut nyumbang nyanyi juga,” jelas Darwito kepada KAGAMA.

Darwito berharap ke depan hal itu digabungkan untuk mendongkrak proses pelayanan di RSUP. Dr. Sardjito.

Sementara itu salah satu anggota Dewan Pengawas RSUP Dr. Sardjito, Dr. dr. Supriyantoro, Sp.P., M.A.R.S., mengapresiasi ide Darwito menyelenggarakan acara ini.

Baca juga: Cucu Pendiri Fakultas Filsafat UGM Raih IPK 4,00, Ingin Berkarier di Bidang HAM untuk Perempuan