Seminar Nasional III pra-Munas KAGAMA Soroti Kesehatan Indonesia Hadapi Revolusi Industri 4.0

474

Baca juga: Begini Cara Dubes Djauhari Memotivasi Mahasiswa Indonesia di Tiongkok

“Kalau dulu pasien datang mencatat manual, sekarang dengan sistem komputasi yang terintegrasi dengan data dari Kementerian Dalam Negeri, pasien tak perlu mencatat dengan mengulang-ulang. Caranya simpel, tinggal unduh aplikasi Mobile JKN berbasis IOS atau android, kita bisa ngisi data dari mana saja, dan terintegrasi. Lebih mudah dan cepat. Di dalamnya juga ada info-info terupdate soal BPJS Kesehatan. Ini harus terus kita pertahankan dan tingkatkan,” kata Ari.

Menurut Ari, masyarakat perlu turut serta merefleksikan kondisi dan kesiapan sektor kesehatan Indonesia guna menghadapi Revolusi Industri 4.0.

Supaya visi SDM unggul Indonesia maju bisa segera diwujudkan dengan sinergi antara masyarakat dan pemerintah.

Dalam seminar ini, Menteri Kesehatan RI Nila Djuwita Faried Anfasa Moeloek akan hadir sebagai keynote speaker.

Menteri Kesehatan antara lain akan memaparkan persoalan-persoalan kesehatan nasional dan langkah-langkah strategis yang sudah dan perlu diambil pemerintah dalam menyiapkan revolusi industri 4.0.

Baca juga: Mahasiswa Asal Rusia yang Mencintai Budaya Indonesia

Selain Menteri Kesehatan, pembicara yang akan hadir yaitu: Ahmad Noroel Cholis (Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur), Krisnajaya (Ketua Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia/ADINKES), Prih Sarnianto (Dosen dan peneliti Universitas Pancasila) dan Budiono Santosa (Dosen Fakultas Kedokteran UGM).

Untuk mempertajam jalannya seminar hadir juga tiga orang pembahas, yaitu Kirana Pritasari (Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI); Nova Riyanti Yusuf (Anggota DPR RI/ Dokter Kesehatan Jiwa); Debie K.R. Kalalo (Kadinkes Provinsi Sulawesi Utara); dan Rinny Tamuntuan (Kadinsos Provinsi Sulawesi Utara).

Adapun yang menjadi moderator adalah Susan Margeret Palilingan (Presenter dan Kepala Kantor Perwakilan Kompas TV Manado).

Seminar ini mendapat tanggapan positif dari masyarakat Manado.

Sampai H-1 jumlah yang sudah mendaftar ikut seminar sebanyak 575 peserta dari berbagai latar belakang pendidikan, pekerjaan,  dan status sosial.

Ari menambahkan, hasil dari seluruh rangkaian seminar akan disampaikan kepada pemerintah sebagai kontribusi nyata KAGAMA untuk pembangunan bangsa. (Taufiq Hakim)

Baca juga: Dubes Djauhari: Indonesia Berpotensi Jadi Kekuatan Ekonomi Digital Terbesar Asia Tenggara