Peneliti UGM Kembangkan Prototip Baterai Nuklir Tahan 40 Tahun

1147
Baterai litium tidak tahan lama, hanya 1-2 tahu. Baterai nuklir bisa sampai 40 tahun. Foto: Dahlan Iskan meninjau prototip baterai nuklir karya peneliti UGM. Dok. Humas UGM
Baterai litium tidak tahan lama, hanya 1-2 tahu. Baterai nuklir bisa sampai 40 tahun. Foto: Dahlan Iskan meninjau prototip baterai nuklir karya peneliti UGM. Dok. Humas UGM

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Terobosan baru terkait energi sedang diupayakan oleh tim peneliti dari Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika UGM.

Sejauh ini, mereka sudah berhasil membuat prototip beterai nuklir.

Hal ini disampaikan salah satu tim peneliti Elly Ismail dalam jumpa pers di Pusat Studi Ilmu Nuklir UGM pada Jum’at (22/11/2019).

Elly mengatakan, prototip ini sumber radiasinya berasal dari Plutonium (Pu) sebesar 238.

“Prototip nuklir ini dikonversi secara tidak langsung. Kita gabungkan di dalamnya bersama sel surya, sehingga semakin besar outputnya, karena nuklir sendiri dayanya kecil cuma di level nanowatt,” jelas Elly.

Ide pertama kali membuat prototip ini, kata Elly, berawal dari keinginan tim mencari sumber tenaga yang kecil, tetapi tahan lama.

Mereka kemudian mencari referensi dari berbagai jurnal, sampai akhirnya menemukan jenis-jenis baterai nuklir.

Jumpa pers di Pusat Studi Ilmu Nuklir UGM. Foto: Humas UGM
Jumpa pers di Pusat Studi Ilmu Nuklir UGM. Foto: Humas UGM

Baca juga: Belajar Kemanusiaan dari Rektor Ketujuh UGM Prof. Dr. Teuku Jacob

Kemudian mereka pelajari dan pilih yang terbaik.

“Nuklir dipilih karena sifat tahan lamanya. Kalau baterai litium itu nggak lama, paling 1-2 tahun saja. Sedangkan baterai nuklir itu bisa sampai 40 tahun,” ujar Elly.

Baterai nuklir ini sudah dipelajari sejak 2016 dan mulai dikembangkan pada 2017.

Elly mengatakan, baterai tersebut bisa dibilang aman dan biasanya digunakan untuk alat sensor di daerah perbatasan.

Prototip baterai nuklir tersebut memiliki daya 20 nanawatt dan masih bisa ditingkatkan.

Terkait ketersediaan bahan, Pu yang menjadi komponen baterai nuklir masih jarang di Indonesia.

Elly menerangkan, bahan Pu yang digunakan selama ini dia impor dari Rusia.

Baca juga: Ciri-ciri Pekerjaan yang Membuat Seseorang Puas