Ratusan Artefak Koleksi Museum Indonesia Dipamerkan di Liege, Belgia

415

Pada tahap pertama dari pintu masuk pameran ditampilkan berbagai hasil pameran dari masa Austronesia yang menampilkan benda-benda seni dari batu  dan perunggu, hasil pertukaran diaspora dari Austronesia dan Melanesia. Bentuk-bentuk budaya ditampikan seperti kapal, penggalan lukisan dari dinding gua, seni dari batu, nekara, moko dsb. Masa pra-modern yang merupakan kelanjutan ekspansi budaya maritim merupakan hasil interaksi dengan datangnya pedagang dari India. Pada masa ini terjadi akulturasi budaya. Kerajaan-kerajaan di Indonesia seperti Kutai, Tarumanegara, Kalingga, Sriwijaya, Mataram menjadi bagian dari akulturasi pada periode ini. Benda budaya yang ditampilkan dari periode tersebut berupa kapal, patung, musik, peta-peta kuno, prasasti dari kerajaan-kerajaan tersebut.

Masa periode Awal Modern yang dipengaruhi oleh interaksi dengan pedagang dari China menampilkan berbagai bentuk budaya, seperti keramik, sutra, porcelain, dan arsitektur. Lebih ke dalam area pameran  ditampilkan masa periode Awal Modern yang dipengaruhi oleh interaksi dengan bangsa-bangsa Eropa lewat jalur perdagangan bumbu. Kota-kota utama di Indonesia yang menjadi pusat yang merekam interaksi ini, yaitu Aceh, Banten, Banjarmasin, Ternate, Tidore, dan Palembang menjadi tempat-tempat yang banyak ditemukan warisan sejarah maritim.

Pengunjung Museum  La Boverie di Kota Liege, Belgia terpukau pada ratusan artefak dari museum Indonesia yang ditampilkan di ajang pameranKingdoms of the Sea Archipel [Foto ISTIMEWA]
Pengunjung Museum La Boverie di Kota Liege, Belgia terpukau pada ratusan artefak dari museum Indonesia yang ditampilkan di ajang pameranKingdoms of the Sea Archipel [Foto ISTIMEWA]
Sebagai negara kepulauan dengan 17.000 pulau dan 81.000 km panjang garis pantai, pameran maritim menjadi sebuah kesempatan penting untuk menampilkan identitas bangsa Indonesia yang penting dan lama terlupakan. Pameran di Museum La Boverie Liege merupakan bagian kerja sama kedua negara.  Keberadaan kapal Padewakang juga menjadi daya tarik tersendiri pada pameran ini karena nilai sejarah dan keunikan kapal ini menjadi suatu hal yang baru di Eropa yang telah mengambil bagian dalam pembentukan sejarah maritim Indonesia.

Sumber :

Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Den Haag