Soal Vaksin Corona, Begini Kata Pakar UGM

498

Baca juga: KAGAMA Sulbar Distribusikan Bantuan APD ke Polewali Mandar

Vaksin yang dikembangkan hanya sanggup menangkal jenis virus tertentu dan tak dapat digunakan untuk virus jenis baru.

Sumardi mengungkap kondisi ini merupakan sebuah tantangan, pasalnya meskipun ada vaksin, virus jenis RNA ini akan terus berkembang.

Merujuk pada sifat virus RNA, ada kesalahan membaca kode asam amino yang menyusun gen virus.

Sementara, vaksin yang disiapkan untuk sebuah penyakit dibuat sesuai dengan unsur genetik virus RNA sumbernya.

Baca juga: Kata Puthut EA, Dunia Kepenulisan Itu Menegangkan

Ketika digunakan, virus yang akan divaksin telah mengalami mutasi genetik, sehingga daya proteksinya berkurang.

Hal ini juga terjadi pada kasus vaksin penyakit Swine Flu.

“Pengembangan vaksin Covid-19 juga disesuaikan dengan kondisi masing-masing negara,” ungkap Kepala Divisi Pulmonologi dan Penyakit Kritis RSUP Dr. Sardjito ini.

“Pasalnya, virus corona baru ini memiliki karakteristik berbeda di setiap negara, baik di China maupun negara lainnya,” imbuh Sumardi. (Ez/-Th)

Baca juga: Dirjen KSDAE Alumnus UGM Sebut Cara Selamatkan Keragaman Hayati Pasca The New Normal