Melihat Kiprah Gabriel Asem dalam 8 Tahun Memimpin Tambrauw

699

Baca juga: Seorang Dokter Sangat Tidak Mudah untuk Mengcovidkan Pasien

Itu semua dapat diwujudkan berkat keberanian Gebi memotong anggaran belanja operasional.

Sehingga 70 persen APBD dialokasikan untuk pembangunan insfrastruktur.

Pada 2013, Tambrauw pimpinan Gebi meraih peringkat kesembilan dari 57 daerah otonomi baru se-Indonesia yang umurnya kurang dari tujuh tahun.

Atas pencapaian itu, Gebi kembali dipercaya memimpin Tambrauw untuk periode 2017-2022.

Dalam 11 program prioritas yang dicanangkan Gebi pada 2017, pembangunan infrastruktur tetap masih jadi fokus.

Baca juga: Staf Ahli Kemenkeu: Pemerintah Telah Memberikan Perhatian Penuh pada Pengembangan UMKM Sejak Sebelum Pandemi

Namun, pria kelahiran Kebar ini juga mulai memperhatikan pembangunan sumber daya manusia (SDM), kesehatan, dan ekonomi.

Strategi Gebi adalah membagi fokus ke beberapa distrik agar pembangunan merata.

“Sausapor sebagai kota pelabuhan, Fef sebagai kota pemerintahan dan ibu kota, Kebar sebagai kota pengembangan pertanian dan peternakan, serta Abun menjadi kota tata niaga karena barang-barang produksi akan melaluinya,” katanya.

Dalam hal pendidikan, Ketua Pengda KAGAMA Papua Barat itu telah mengirim anak-anak berprestasi Tambrauw dari berbagai jenjang untuk menuntut ilmu ke sejumlah daerah sejak 2015.

Akan tetapi, itu belum cukup. Pemkab Tambrauw pimpinannya kini tengah membangun sekolah asrama di atas tanah seluas 5 ha.

Baca juga: Sempat Tak Disetujui Orang Tua, Lulusan Ilmu Keperawatan UGM Ini Sukses Berwirausaha