#LihatLombok di FIB, Donasi Hiburan untuk Korban Gempa Lombok

134

Di sisi lain, menurut pihak PSPSR diselenggarakannya diskusi bertema musik karena selama ini korban gempa dipandang hanya memerlukan bantuan berupa sandang, uang, dan makanan. Padahal dalam pandangan Lono Simatupang (Kepala PSPSR), korban gempa juga membutuhkan hiburan.

“Jika hidup digoncang yang terganggu bukan  cuma ketersedian pangan, tapi juga kehidupan sosial dan hiburan. Berangkat dari situ, kami ingin memberi perspektif akademis bahwa kehidupan itu holistik. Tidak semata urusan pangan,” tutur Lono kepada Kagama.

Konsep yang disajikan oleh PSPSR dan Kemant rupanya mendapat sambutan positif dari beberapa pengunjung yang hadir. Siti Fata misalnya, alumni Antropologi UGM angkatan 2011 ini mengaku sudah merencanakan kedatanagannya. Ia mengaku senang dengan konsep acara ini, karena melalui diskusi ia bisa berdonasi sembari melepas kerinduan terhadap kegiatan akademik yang sudah ditinggalkannya semenjak lulus kuliah.