Kagama Ingin Selalu Memberi Solusi dan Turut Menata Masa Depan Indonesia

394

Apresiasi Gubernur Bali

Musyawarah Nasional Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) yang selalu di selenggarakan di daerah-daerah tertentu secara bergantian, ternyata membawa manfaat bagi daerah tersebut.

Tahun ini Bali dipilih menjadi tuan rumah Munas XIII Kagama.

Menurut Gubernur Bali, Dr. Ir. I Wayan Koster, M.M., digelarnya Munas Kagama di Bali memberi manfaat bagi sektor pariwisatanya.

“Kebetulan kunjungan wisata agak turun pada bulan Oktober hingga November.”

“Begitu mendapat tawaran penyelenggaraan Munas Kagama di sini, saya langsung setujui tanpa pikir panjang sehingga Munas Kagama jadi berkah buat Bali,” ujar Koster.

“Begitu mendapat tawaran penyelenggaraan Munas Kagama di sini, saya langsung setujui tanpa pikir panjang sehingga Munas Kagama jadi berkah buat Bali,” jelasnya.

Dia juga menyatakan, ekonomi Bali ikut bergerak berkat Munas XIII Kagama ini.

Apalagi, Hotel Grand Inna Bali Beach menjadi lokasi digelarnya acara dan tempat menginap para tamu.

Hal ini memberi pemasukkan bagi hotel dan tentunya meningkatkan deviden negara.

Dalam acara Munas itu, beberapa tamu penting mengenakan pakaian adat Bali, bahkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengenakan pakaian adat Bali lengkap.

Dengan begitu, para pedagang di Bali ikut meraup untung.

Perekonomian Bali hampir 60 persen berasal dari pariwisata.

“Ketergantungan ekonomi Bali pada pariwisata sangat tinggi.”

“Untuk itu, kami bekerja keras menata secara fundamental dan komprehensif pembangunan Bali ke depan,” katanya.

Gubernur Bali I Wayan Koster berharap UGM dan Kagama terus berkomitmen merawat persatuan dan keberagaman NKRI. Foto : Maulana/KAGAMA

Koster ingin membuat pola pembangunan semesta berencana menuju Bali era baru.

“Fokus kami adalah membenahi alam, menciptakan SDM (sumber daya manusia) Bali unggul, dan memajukan kebudayaannya.”

“Selain itu, untuk memajukan pariwisata kami membutuhkan infrastruktur baik darat, laut, maupun udara, yang terintegrasi dan terkoneksi,” ujar Koster.

Di samping infrastruktur, diperlukan sesuatu yang terintegrasi dan terkoneksi juga dari sisi keamanan.

UGM dan Kagama membawa nama besar Patih Gadjah Mada, sangat kuat komitmennya untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

“Jadi, tidak diragukan lagi UGM dan Kagama akan meninggalkan suasana kebersamaan, kesatuan, dan persatuan dalam bingkai NKRI berdasarkan Pancasila,” tegas Koster.

Dalam Munas XIII Kagama ini, hadir juga Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mewakili Presiden Joko Widodo, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Rektor UGM Prof.Ir. Panut Mulyono, M.Eng, D.Eng., dan jajarannya, Ketua Dewan Guru Besar Prof. Drs. Koentjoro, MBSc.,Ph.D., beberapa dekan fakultas dan jajarannya di UGM, serta Pengda dan Pengcab Kagama dari berbagai daerah. (Kinanthi)