Hermin Indah Wahyuni: Jika Ingin Jadi Solusi, Ilmu Pengetahuan Tidak Boleh Eksklusif

2872

Baca juga: Persembahan Mars KAGAMA dari KAGAMA Jabar untuk Seluruh Alumni dan Almamater Tercinta

Selama ini masyarakat umum banyak yang berpandangan bahwa tugas seseorang yang belajar ilmu komunikasi melulu soal bagaimana cara mengkomuniaksikan hal-hal yang positif.

Hermin justru melakukan yang sebaliknya. Dia beranggapan, kita harus terlatih dalam mengkomunikasin hal-hal negatif seperti ancaman bencana alam.

Tentu saja, maksudnya bukan sekadar menakut-nakuti tanpa memberi solusi apa pun, tetapi agar mitigasi bisa berjalan dengan optimal.

Memacu Perkembangan Ilmu Sosial

Perempuan yang akhir-akhir ini sedang giat melakukan riset tentang Komunikasi Lingkungan ini juga cukup rajin mempromiskan pentingnya Ilmu Sosial di Indonesia.

Saat masih menjadi Wakil Dekan Akademik dan Kemahasiswaan, Hermin dengan serius membantu mahasiswanya yang ikut serta dalam Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM).

Baca juga: Jadi Jagoan Fotografi dalam Sehari? Ikuti KAGAMA YUK MOTRET II!

Hermin masih ingat, saat itu, sekitar tahun 2011 atau 2012, dia mendorong mereka membuat poster

Kepada mereka, Hermin juga menekankan bahwa ilmu sosial itu penting dan akan dianggap jika mereka mampu menampilkan keunikan dari cabang keilmuannya.

“Walau, kita tidak menampilkan produk, tapi ilmu kita penting. Tapi dalam PKM, ilmu sosial harus menampilkan keunikannya agar dianggap penting. Dulu Saya bilang itu ke mahasiswa. Dan, kami yang mengirim 5 delegasi, malah berhasil meraih 6 penghargaan,” kenang Hermin dengan sumringah.

Baca juga: Supaya Kamar Kos Tidak Lembab dan Berjamur