Hal yang Membuat Kabupaten Puncak Masih Steril Covid-19

162

Baca juga: Banyak Diminati, Begini Tantangan Menjalankan Bisnis Jasa Maternity dan New Born Baby Photography

Willem menambahkan, Pemkab Puncak segera menutup akses bandara untuk penumpang sejak wabah Covid-19 mulai menjangkiti Papua.

Aktivitas penerbangan hanya diperbolehkan untuk pengangkutan barang.

Bahkan karena kebijakan itu, alumnus Magister Ekonomika Pembangunan itu tertahan di Jayapura sampai empat bulan.

“Setelah adanya relaksasi, akses keluar-masuk manusia kembali dibuka dengan persyaratan ketat,” tutur Willem.

“Hanya masyarakat yang punya kepentingan sangat mendesak yang diperbolehkan masuk atau keluar Kabupaten Puncak,” jelas pria kelahiran 1975 ini.

Baca juga: Upaya Andi Afdal Membangun Ekosistem Digital BPJS Kesehatan di Era Adaptasi Kebiasaan Baru

Sebelum terbang, menurut Willem, orang-orang mesti menjalani rapid test Covid-19.

Selain itu, pihaknya juga menyiapkan berbagai langkah antisipasi andai ditemukan kasus positif.

Pemkab Puncak juga terus melakukan imbauan mengenai bahaya Covid-19 kepada masyarakat.

Walau demikian, Puncak masih berstatus daerah zona hijau hingga saat ini.

Baca juga: Ilmu Biologi Menunjang Karier Sumirat dalam Pemberantasan Narkoba

Puncak pun menjadi satu dari sembilan kabupaten di Papua yang masih steril dari Covid-19, sampai 14 September 2020.

“Kami sudah kontrak dengan salah satu maskapai untuk melakukan evakuasi,” ujar Willem.

“Bila ada pasien Covid-19 di Puncak, maka pasien itu akan dirujuk ke Timika,” beber bupati yang memimpin Puncak sejak 2013 tersebut. (Ts/-Th)

Baca juga: Mengembangkan Karier dan Fungsi Perawat Lewat Nursepreneur