Hal yang Membuat Kabupaten Puncak Masih Steril Covid-19

160
Kabupaten Puncak pimpinan alumnus UGM, Willem Wandik, hingga saat ini masih bebas dari wabah Covid-19. Foto Ayu Arman
Kabupaten Puncak pimpinan alumnus UGM, Willem Wandik, hingga saat ini masih bebas dari wabah Covid-19. Foto Ayu Arman

KAGAMA.CO, PUNCAK – Kabupaten Puncak, Provinsi Papua, memiliki akses yang masih terbatas.

Satu-satunya moda transportasi keluar-masuk di kabupaten yang berada di ketinggian 1.500-4.000 mdpl ini adalah pesawat terbang ATR (jarak pendek).

Dengan jalur udara, seseorang bisa menuju Bandara Ilaga, Puncak dari Jayapura, Nabire, dan Mimika.

Meski demikian, keterbatasan akses masuk disadari Bupati Willem sebagai berkah.

Sebab, hal ini membuat Satuan Tugas Covid-19 Puncak lebih mudah mengendalikan lalu lintas manusia.

Baca juga: Langkah Penting yang Harus Diambil Pemimpin Perusahaan dalam Menghadapi Krisis

“Kalau seandainya ada jalan darat, akses dari mana-mana masuk,” kata Willem, melansir laman Kompas, Selasa (15/9/2020).

“Tapi dengan satu-satunya jalur masuk melalui udara, Covid-19 tetap berada di luar,” sambungnya.

Puncak sebetulnya memiliki jalur tradisional yang biasa ditempuh warganya untuk bepergian ke daerah tetangga.

Jalur tradisional itu ditempuh dengan berjalan kaki. Namun, karena situasi sekarang tidak kondusif, tidak ada warga yang berani melewatinya.

“Memang ada jalur tradisional ke Mimika, Intan Jaya, dan Puncak Jaya. Akan tetapi, sekarang tidak aman karena KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata),” ucap Willem.

Baca juga: Transformasi Digital Mampu Melepaskan Indonesia dari Middle Income Trap