Gagal Ginjal Akut, Siapa Takut?

1358

Solusi

Tatalaksana AKI tergantung dari penyebab yang mendasari serta komplikasi terkait. Beberapa kondisi (seperti glomerulonefritis) perlu terapi spesifik.

Strategi mengatasi AKI adalah mengidentifikasi-mengoreksi penyebab prerenal-postrenal, mencatat intake/output harian, mengoptimalisasi cardiac output untuk mempertahankan perfusi ginjal, mengikuti saran ahli nutrisi, mewaspadai infeksi. Sel punca bersama optogenetik berpotensi mengatasi AKI.

Indikasi hemodialisis pada penderita AKI; kelebihan volume, hyperkalemia progresif/parah, asidosis metabolik berat yang refrakter terhadap terapi medis, komplikasi uremik lanjutan (ensefalopati, perikarditis, diatesis perdarahan).

Terapi nonfarmakologis AKI berupa menghentikan medikasi nefrotoksik, memonitor keseimbangan cairan-elektrolit untuk mencegah kelebihan cairan, hiperkalemia, hiperfosfatemia, hipermagnesemia; modifikasi diet (energy 120–150 KJ/kg/hari; pembatasan kalium 60 mEq/hari, pembatasan sodium 90 mEq/hari; fosfor 800 mg/hari; suplementasi protein 0,6-1,4 gram/kg/hari tergantung persyaratan dialisis), menimbang berat badan setiap hari, modifikasi dosis obat/mengetahui jadwal medikasi yang diekskresikan ginjal.

Strategi efektif pencegahan AKI berupa hidrasi isotonik intravena, dosis tunggal harian aminoglikosida, penggunaan formulasi lipid dari amfoterisin B, penggunaan media kontras nonionik iso-osmolar.

Pemahaman-penatalaksanaan secara komprehensif membuat AKI teratasi dengan baik. Jadi, gagal ginjal akut, siapa takut?

 

dr. Dito Anurogo, MSc.