Diskusi Kebangkitan Nasional KBRI Den Haag: Persatuan dan Kesatuan Indonesia adalah Sebuah Keajaiban

241

Baca juga: Pendekatan Tepat untuk Eliminasi Penyakit Malaria di Kulonprogo

“Indonesia dan Belanda memiliki hubungan yang panjang, yaitu dimulai pada masa kolonial Belanda,” kata Prof. Gert Oostindie.

“Sampai pada permintaan maaf Raja Belanda kepada Pemerintah dan rakyat Indonesia di saat kunjungan kenegaraan Raja Belanda ke Indonesia beberapa bulan lalu,” jelasnya.

Selanjutnya, Prof. Komaruddin menjelaskan tentang pentingnya Pancasila sebagai ideologi pemersatu Bangsa Indonesia.

Kata Komaruddin, persatuan dan kesatuan Indonesia adalah sebuah keajaiban. Sebab, menurutnya, Indonesia hingga saat ini masih utuh.

Walaupun terdiri dari berbagai pulau dengan latar penduduk yang sangat heterogen dari sisi etnis, bahasa dan budaya.

Prof. Dr. Komaruddin Hidayat. Foto: KBRI Den Haag
Prof. Dr. Komaruddin Hidayat. Foto: KBRI Den Haag

Baca juga: 250 Alumni UGM Persembahkan Konser Virtual ‘Ora Iso Mulih’ untuk Bantu Penanganan Covid-19

Bagi Komaruddin, salah satu faktor utama pemersatu bangsa Indonesia adalah Pancasila.

Lebih lanjut, pria asal Magelang ini menekankan bahwa generasi sekarang adalah generasi milenial, generasi hybrid.

Sebuah generasi yang tidak memiliki koleksi memori tentang pertentangan ideologi.

Oleh karena itu, kata dia, di kalangan anak muda sekarang lebih mudah untuk menemukan common enemy untuk menciptakan kohesi nasional, terutama dalam masa pandemi Covid-19 sekarang ini.

“Sebuah bangsa dihadapkan pada tiga agenda penting, yaitu teknologi, pemerintahan yang efektif, bersih dan berwibawa serta identitas yang kuat,” tutur Prof. Komaruddin.

Baca juga: Kesan Atase Pertahanan Australia Jebolan UGM Merasakan Suasana Ramadan di Indonesia