UGM dan Leiden University Perkuat Kerja Sama Pelestarian Tumbuhan Tropika

356
Direktur HBL Prof. Paul Kessler, Ir. Siti Maimunah, M.Sc. (mahasiswa Doktor Ilmu Kehutanan), Abdul Rahman Sidiq, S.Hut. (mahasiswa Master Ilmu Kehutanan), dan Atus Syahbudin, Ph.D. (Dosen Fakultas Kehutanan). Foto: Humas UGM
Direktur HBL Prof. Paul Kessler, Ir. Siti Maimunah, M.Sc. (mahasiswa Doktor Ilmu Kehutanan), Abdul Rahman Sidiq, S.Hut. (mahasiswa Master Ilmu Kehutanan), dan Atus Syahbudin, Ph.D. (Dosen Fakultas Kehutanan). Foto: Humas UGM

KAGAMA.CO, LEIDEN – Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui Fakultas Kehutanan mempererat kerja sama dengan Institute of Biology Leiden (IBL) Faculty of Science, Leiden University (LU).

Salah satunya diwujudkan dengan penyelenggaraan pelatihan internasional identifikasi beragam jenis tumbuhan tropika oleh Hortus Botanicus Leiden (HBL) bersama PIU UGM

UGM mengirim tiga akademisi Fakultas Kehutanan UGM untuk mengikuti pelatihan tersebut.

Ketiganya adalah Atus Syahbudin, Ph.D. (dosen), Ir. Siti Maimunah, M.Sc. (mahasiswa Doktor Ilmu Kehutanan) dan Abdul Rahman Sidiq, S.Hut. (mahasiswa Master Ilmu Kehutanan).

Dalam pelatihan yang berlangsung selama bulan Januari 2022 itu peserta mendapatkan materi kelas, kunjungan lapangan di Hortus Botanicus Leiden, Hortus Botanicus Utrecht, dan Naturalis Biodiversity Center, serta pertemuan kerja sama.

Selaku dosen pengampu mata kuliah Dendrologi, Atus merasa sangat senang dapat mengikuti winter break course ini.

Dendrologi yang mempelajari dasar-dasar pengenalan jenis pohon memerlukan pengayaan ilmu pengetahuan, baik penegasan keilmuan dari dosen pengampu berkelas dunia maupun kunjungan lapangan di kebun-kebun botani bersejarah.

“Universiteit Leiden berdiri sejak 1575. Hampir bersamaan dengan pembukaan Alas Mentaok di Bumi Mataram.”

“Pada 1590 HBL mulai dimapankan oleh Clusius. Ini termasuk awal mula ilmu botani dikembangkan oleh para pecinta tumbuhan. Lalu, 18 Mei 1817 diikuti oleh peresmian Kebun Raya Bogor.”

“Tentu kesemuanya itu menjadi sejarah yang sangat menarik dan penting untuk diambil hikmahnya saat ini,” ungkap Atus, yang juga meneliti tumbuhan mentaok dan flora sumbu filosofi Yogyakarta, dalam keterangan persnya, Minggu (7/2/2022).

Baca juga: Pembaharuan DTM dengan Citra ALOS PALSAR/PALSAR-2 dan SENTINEL Hasilkan Data Terkini serta Akurat