Indonesia Mitra Dagang Keempat Terbesar Tiongkok

222
Hubungan bilateral RI dan RRT yang sudah berjalan 71 tahun sejak tahun 1950 telah berkembang pesat dalam dua dekade terakhir. Foto: KBRI Beijing
Hubungan bilateral RI dan RRT yang sudah berjalan 71 tahun sejak tahun 1950 telah berkembang pesat dalam dua dekade terakhir. Foto: KBRI Beijing

KAGAMA.CO, SHANGHAI – Hubungan bilateral RI dan RRT yang sudah berjalan 71 tahun sejak tahun 1950 telah berkembang pesat dalam dua dekade terakhir.

Tingkat hubungan kerja sama bilateral kedua negara sudah memasuki jenjang “Comprehensive Strategic Partnership”.

Utamanya difokuskan pada peningkatan kerja sama ekonomi, perdagangan dan investasi antara kedua negara.

Demikian disampaikan Dubes RI untuk Tiongkok, Djauhari Oratmangun saat membuka Indonesia Cultural Festival.

Festival tersebut berlangsung pada 9-11 Juli 2021 di Mall Emerald City, Suzhou City, Provinsi Jiangsu.

Menurut Dubes alumnus Fakultas Ekonomi UGM itu, pesatnya hubungan kerja sama Kemitraan Strategis tersebut telah menempatkan Tiongkok sebagai mitra perdagangan terbesar Indonesia.

“Indonesia merupakan mitra perdagangan ke-4 terbesar Tiongkok.”

“Di sektor investasi, Tiongkok juga menjadi mitra terbesar kedua investasi di Indonesia,” ujarnya.

Baca juga: Ari Dwipayana: Vaksinasi Harus Inklusif, Bisa Diakses Semua

Sinergi kerja sama ini, kata Dubes Djauhari, terus dikembangkan oleh kedua negara baik dalam kerangka Belt & Road Initiative (BRI) Tiongkok dan Global Maritime Fulcrum (GMF) Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, WP. Gultom, Konsul Ekonomi KJRI Shanghai menyampaikan nilai perdagangan dari kedua negara.

Total nilai perdagangan Provinsi Jiangsu dengan Indonesia pada tahun 2020 capai 10,37 miliar USD.

Dubes Djauhari berujar, nilai ekspor dari Jiangsu ke Indonesia sebesar 5,64 miliar USD (naik 9%), dan impor Jiangsu dari Indonesia sebesar 4,73 miliar USD (naik 3,5% dari 2019).

Sementara pada periode Januari-Mei 2021, total nilai perdagangan capai 5,98 miliar, ekspor ke Indonesia sebesar 3,03 miliar USD dan impor dari Indonesia sebesar 2,95 miliar USD.

“Meningkatnya ekspor ke Jiangsu semakin memperkecil gap deficit perdagangan dari Indonesia,” ungkap Gultom.

Selain Dubes Djauhari, Festival turut dibuka oleh jajaran pimpinan Huibao Group, Secretary Party dan pejabat Pemkot Suzhou.

Baca juga: Sekjen KAGAMA: Desentralisasi Harus Mampu Menyemarakkan Demokrasi dan Menumbuhkan Ekonomi Daerah