Kunci Keberhasilan Merawat Tanaman Pangan

1301

Baca juga: Upaya Kemenristek/BRIN Dorong Kemandirian Sektor Kesehatan

Selanjutnya tanaman akan masuk ke fase pertumbuhan cepat. Tanaman dalam fase ini akan melakukan adaptasi, termasuk mengantisipasi adanya gejala gangguan gulma.

Pada usia 6-7 minggu, perlu ada pemupukan menjelang berbunga, sehingga bekal untuk masuk ke fase generatif akan cukup.

Perlu dilihat juga kondisi di lapangan, terkait adanya gangguan dari gulma. Pikirkan tentang perlu atau tidaknya pencegahan gulma dan pengairan.

“Pengairan, pemupukan, dan pengelolaan tanah setiap fase disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lapangan. Setelah semua terkendali, tanaman siap masuk fase generatif dengan baik,” ungkapnya.

Menurutnya, petani perlu menjaga kondisi tanaman di fase tetap sampai pada kriteria siap panen. Ini merupakan makna dari pertumbuhan sigmoid (pola pertumbuhan tanaman suatu generasi).

Baca juga: Pandemi Menguji Nasionalisme, Ganjar Terapkan Kebijakan Berbasis Kekuatan Rakyat

Jika petani memahami dengan baik pertumbuhan sigmoid, maka petani bisa memenuhi kebutuhan setiap fase dengan optimal.

Penerapan teknologi pertanian harus memperhatikan faktor iklim yang akan mempengaruhi kondisi tanah, organisme pengganggu tanaman.

Sebab tanaman apapun yang dituai, pasti akan ada pengganggunya, baik gulma, hama, maupun penyakit.

“Faktor-faktor ini bekerja secara simultan. Perlu diperhatikan persiapan lahannya, bahan organik, dan sebagainya,” ujar alumnus jurusan Budidaya Pertanian UGM angkatan 1995 ini.

Contohnya tanaman kedelai, petani harus mengatur pola tanah dan musim kedelai, supaya nantinya tidak berbenturan dengan kondisi iklim dan cuaca yang tidak sesuai persyaratan pengembangan tanaman kedelai.

Baca juga: Sekjen Kemendikbud: Pandemi Covid-19 Jadi Stimulus Untuk Mempercepat Tercapainya SDM Unggul