Baca juga: Baru Dibentuk, Pengda KAGAMA Sukoharjo Siapkan Program untuk Memajukan Daerah
Secara teori, droplet bisa menjangkau jarak sekitar 1,8 meter.
Karena itu, orang dengan jarak 2 meter sudah bisa punya kans aman.
Namun, kabar teranyar virus ini diketahui juga ada di feses orang yang sudah terjangkiti.
“Jangan-jangan virus ini juga bisa menyebar lewat feses,” kata Titik, menduga, kendati belum ada uji secara klinik.
Titik memandang, COVID-19 sebetulnya virus yang labil karena tidak tahan panas, kelembaban tinggi, dan bahan kimia.
Sehingga virus ini seharusnya tidak mengkhawatirkan.
“Di permukaan kering dengan saat suhu 22-25 derajat celsius bisa tahan 5 hari.”
Baca juga: Bupati Puncak Alumnus UGM Angkat Warisan Budaya Bernilai Miliaran Rupiah
“Namun jika suhunya meningkat, kelangsungan hidupnya menurun drastis,” jelas Titik.
Dia menilai virus penyebab SARS, MERS, COVID-19 sudah bisa mati dengan ethanol berkadar 0,5%.
Selain itu hal yang membuat Titik yakin bahwa masyarakat Indonesia tak perlu panik dengan COVID-19 adalah angka kematian yang disebabkan olehnya.
“COVID-2019 paling sedikit angka mortalitinya, yakni 2,8%. Paling kecil dibanding virus corona jenis lain (SARS 9,19% , MERS 34, 4%),” ucap Titik.
“Yang mengkhawatirkan adalah penyebarannya karena transmisinya cepat. Sehingga kita tidak perlu terlalu panik,” pungkasnya.(Ts/-Th)
Baca juga: Siaga Corona, Ganjar Pranowo Siapkan Jurus Lindungi Jawa Tengah