Pakar UGM: Corona adalah Virus yang Labil

1625

Baca juga: Baru Dibentuk, Pengda KAGAMA Sukoharjo Siapkan Program untuk Memajukan Daerah

Secara teori, droplet bisa menjangkau jarak sekitar 1,8 meter.

Karena itu, orang dengan jarak 2 meter sudah bisa punya kans aman.

Namun, kabar teranyar virus ini diketahui juga ada di feses orang yang sudah terjangkiti.

“Jangan-jangan virus ini juga bisa menyebar lewat feses,” kata Titik, menduga, kendati belum ada uji secara klinik.

Titik memandang, COVID-19 sebetulnya virus yang labil karena tidak tahan panas, kelembaban tinggi, dan bahan kimia.

Sehingga virus ini seharusnya tidak mengkhawatirkan.

“Di permukaan kering dengan saat suhu 22-25 derajat celsius bisa tahan 5 hari.”

Baca juga: Bupati Puncak Alumnus UGM Angkat Warisan Budaya Bernilai Miliaran Rupiah

“Namun jika suhunya meningkat, kelangsungan hidupnya menurun drastis,” jelas Titik.

Dia menilai virus penyebab SARS, MERS, COVID-19 sudah bisa mati dengan ethanol berkadar 0,5%.

Selain itu hal yang membuat Titik yakin bahwa masyarakat Indonesia tak perlu panik dengan COVID-19 adalah angka kematian yang disebabkan olehnya.

“COVID-2019 paling sedikit angka mortalitinya, yakni 2,8%. Paling kecil dibanding virus corona jenis lain (SARS 9,19% , MERS 34, 4%),” ucap Titik.

“Yang mengkhawatirkan adalah penyebarannya karena transmisinya cepat. Sehingga kita tidak perlu terlalu panik,” pungkasnya.(Ts/-Th)

Baca juga: Siaga Corona, Ganjar Pranowo Siapkan Jurus Lindungi Jawa Tengah