Pakar UGM: Corona adalah Virus yang Labil

1619
Dr. Titik Nuryastuti, SpMK, Ph.D mengatakan bahwa masyarakat seharusnya tak perlu terlalu panik dengan virus corona. Foto: Ist
Dr. Titik Nuryastuti, SpMK, Ph.D mengatakan bahwa masyarakat seharusnya tak perlu terlalu panik dengan virus corona. Foto: Ist

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi menggelar kuliah umum tentang virus corona, Rabu (4/3/2020).

Dosen mikrobiologi FK-KMK UGM, dr. Titik Nuryastuti, SpMK, Ph.D, menjadi pembicara dalam agenda di Ruang Sidang V Fakultas Farmasi tersebut.

Titik mengatakan, virus corona muncul pada Desember 2019 setelah ada kasus pneumonia di Wuhan, Tiongkok.

Tidak sampai satu bulan dari kasus itu, Thailand muncul sebagai negara pertama di luar Tiongkok yang dinyatakan terjangkit virus corona.

Menurut Titik, hampir semua benua sudah terjangkiti virus yang satu ini.

Baca juga: Pertamina Berembuk dengan BMKG dan UGM untuk Tingkatkan Pemanfaatan Energi Panas Bumi

Hanya saja, WHO (Badan Kesehatan Dunia) belum menyampaikan hal ini sebagai pandemi (wabah serempak).

Di sisi lain, ada perubahan nomenklatur dari virus corona yang dilakukan oleh WHO untuk mencegah stigma rasialis.

“Virusnya disebut SARS-CoV-2. Sementara penyakitnya disebut COVID-2019,” tutur Titik menerangkan.

Wanita yang memperoleh gelar dokter dari FK UGM pada 1994 ini menyatakan, famili virus corona telah ditemukan dan berhasil diisolasi pada 1960.

Hingga saat ini, masih menurut Titik, ada tujuh jenis virus corona.

Baca juga: Keponakan Haji Agus Salim Dukung Gerakan Masyarakat Peduli Hutan Indonesia Gagasan Rimbawan KAGAMA