Pakar UGM: Corona adalah Virus yang Labil

1626

Baca juga: KAGAMA Berkomitmen Bantu Pemerintah Atasi Wabah Corona

Namun, hanya tiga jenis terbaru yang menyebabkan wabah.

Tiga jenis itu adalah SARS, MERS, dan SARS-CoV-2 alias yang menyebabkan COVID-2019.

Kata Titik, COVID-19 punya kemiripan identitas 90 persen dengan SARS.

“Namun, apakah yang pernah terkena SARS bakal kebal dengan COVID-19, hal itu belum terjawab,” terangnya

Titik bertutur, ilmuwan sebetulnya sudah meramalkan bahwa virus corona—yang semula punya inang di hewan kelelawar—bakal menginfeksi inang perantara dan akhirnya berevolusi menjangkiti manusia.

Baca juga: Sinergi KAGAMA dan BI Majukan UMKM Lewat Strategi Smart Branding

Karena itu, dia berharap virus corona yang lain tidak berevolusi dan menjangkiti manusia.

Seperti virus corona awal 2019 yang membuat babi di Tiongkok mengalami diare.

“Kita harus menaruh waspada kepada coronavirus. Sebab, ada kemungkinan untuk kembali berevolusi,” terang Titik.

Selain corona, ucap Titik, influenza juga merupakan virus yang mesti diperhatikan.

Sebab, keduanya punya kemampuan untuk berevolusi melalui inang yang luas dan bisa mewabah sewaktu-waktu. Lebih lanjut, COVID-19 selama ini diketahui menyebar melalui cipratan (droplet) ludah atau ingus orang yang sudah terinfeksi.

Baca juga: Alumnus UGM Punya Satu Solusi untuk Redam Konflik Antarsuku di Papua