Transtoto: 60 Tahun Fakultas Kehutanan UGM, saatnya Perlu Introspeksi

231

Kelestarian Hutan

Transtoto, alumnus UGM, yang kini sedang berniat menjadi anggota DPR RI itu mencemaskan ancaman kecurangan dan ketidakpedulian rimbawan terhadap kelestarian hutan.

“Itu sangat berbahaya, karena dampaknya institusi pendidikan kehutanan akan kehilangan minat mahasiswa belajar kehutanan.”

Baca juga: Transtoto: Tantangan Globalisasi Adalah Rapuhnya Penjagaan Sumber Daya Hutan dan Kecurangan Manusia

“Kebijiakan kehutanan harus disesuaikan kembali.”

“Kampus kehutanan harus mampu membangun patriotisme rimbawan yang cinta hutan dan tahan hidup sederhana,” tuturnya.

Dia berpandangan, kampus harus mampu mencari terobosan-terobosan membangun hutan hijau yang menghasilkan nilai ekonomi tinggi.

Kembali kepada usia Fakultas Kehutanan UGM yang menginjak 60 tahun agar menyadarkan semua alumninya untuk merenungkan kegagalan-kegagalan yang pernah terjadi dalam memberikan tauladan keilmuan kepada masyarakat luas.

Baca juga: Transtoto: Keanekaragaman Hayati Kekakayaan Hutan Indonesia Harus Dijaga serta Dimasyarakatkan

“Bahwa hutan adalah inti lingkungan hidup yang harus dijaga,” tegas Transtoto yang seringkali mengingatkan agar jangan menginjak-injak tanah hutan lindung, apalagi menebangnya seperti sering terjadi.

“Bila kebijakan kehutanan orientasinya ke “perut” bukan ke konservasi, maka hutan akan rusak. Bencana akan datang,” pungkasnya. (*)