Aulia Difabel Netra UGM Jadi Sutradara Film

214

Bermula dari Kelas Film

Perjalanan Aulia menekuni bidang perfilman bermula dari keikutsertaanya dalam sebuah kelas film di tahun 2022.

Ia bersama dengan lima rekannya penyandang disabilitas netra kala itu iseng-iseng mengikuti kelas film di Yogyakarta.

Kehadiran mereka dalam kelas tersebut sempat dipandang sebelah mata.

Bagimana tidak, penyandang disabilitas netra dituntut untuk memproduksi karya yang identik dengan hal-hal berbau visual.

Baca juga: Jaket Pendeteksi Kecelakaan Buatan Mahasiswa UGM

“Saat itu tutornya sempat bingung juga, kenapa difabel netra ikut kelas film.”

“Namun akhirnya justru mendukung karena melihat kami semangat dan menjadi mentor kami sekarang ini,” jelasnya.

Sebelumnya, pada tahun 2021 Aulia sempat terlibat dalam produksi film Seutas Asa.

Dia dipercaya menjadi salah satu pemain dalam film yang juga dibuat oleh temannya penyandang disabilitas netra.

Baca juga: Tamsil Nurhamedi Bawa PT Reska Multi Usaha Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat

Aulia tidak pernah menyangka bisa mencapai titik ini.

Menjadi sutradara film pendek tidak pernah terbesit dalam benaknya, terlebih dengan keterbatasan visual yang dimiliki.

Ia pun mengaku bangga sekaligus senang bisa mensutradari film Masih tanda tanya ini.

Sebab, kesempatan ini menjadi pengalaman pertama baginya untuk belajar dan berkarya di bidang perfilman.

Baca juga: Alumni Faperta 1981 KAGAMA Pertanian Galang Dana Beasiswa bagi Mahasiswa Kurang Mampu

“Gak nyangka aja bisa jadi sutradara. Saya bisa belajar banyak hal tentang bagaimana proses syuting, belajar manajemen pra hingga paska produksi.”

“Belajar matengin naskah, pengambilan gambar dan juga kerja tim,” paparnya.

Ke depan Aulia berencana akan menulis naskah film lagi dengan terus mengampanyekan isu-isu inklusif, khususnya disabilitas lewat film.

Ia berharap lewat film bisa menginspirasi banyak orang, tidak hanya di Yogyakarta namun juga di Indonesia bahkan dunia.

Baca juga: Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki Berharap Mahasiswa KKN UGM Bisa Membantu UKM

“Jangan berhenti berkarya. Sebab berkarya itu tidak mengenal golongan, disabilitas atau bukan.”

“Selagi ada niat kita bisa berkreasi dan yakinlah ada orang-orang yang akan mendukung kita,” pungkasnya.

Aulia merupakan salah satu mahasiswa penyandang disabilitas yang diterima kuliah di UGM.

Ia berhasil membuktikan bahwa keterbatasan fisiknya tidak mematahkan asanya untuk terus berkreasi, berinovasi, dan belajar tanpa henti.

Baca juga: Chem-E-Car UGM Raih Gelar Juara Liga Mobil Kimia CIRCLE 2023

Kehadiran mahasiswa penyandang disabilitas di UGM menjadi bukti nyata akan komitmen UGM mewujudkan pendidikan yang inklusif, berkeadilan dan merata bagi semua masyarakat.

Komitmen UGM ini seleras dengan tujuan pencapaian pembangunan berkelanjutan (SDGs). (Ika)