G2R Tetrapreneur dan BRIN Berkolaborasi Bumikan Ekonomi Pancasila

257

Tak Hanya Kejar Omzet

Untuk membangun kewirausahaan hakekatnya bukan hanya sekadar mengejar omzet semata merupakan esensi yang disepakati bersama oleh G2R Tetrapreneur dan BRIN pada diskusi yang berlangsung.

“Adanya Desapreneur Diskop UKM DIY dan Desa Binaan Bermas DIY dengan Model G2R Tetrapreneur membawa visioner yaitu untuk “membuminya” Ekonomi Pancasila yang semakin samar ditengah derasnya ideologi dan ekonomi luar sepeti kapitalis, sosialis, komunis dan sebagainya.”

Baca juga: Kementerian Luar Negeri akan Fasilitasi Pengembalian Aset Milik Sri Sultan HB II dari Kerajaan Inggris

“Indonesia memerlukan investasi insani untuk lestarinya ekosistem ekonomi yang berasakan Pancasila…yang jika ditanya…seperti apakah implementasi ekonomi Pancasila..maka kita sudah bisa menjawab…bisa lihat di G2R Tetrapreneur,” paparnya.

Ia menyatakan perubahan memerlukan keterbukaan dan ikhlasnya setiap individu insani anak bangsa untuk bersatu mengusung jati diri bangsa sehingga betul-betul tercipta ekonomi yang berkeadilan yang sesuai dengan apa adanya Indonesia.

Rika Fatimah menggarisbawahi bahwa lambatnya “prestasi kapitalis” yang biasanya tercermin dari sekadar perhitungan ‘uangnya’ bukan disebabkan oleh ketidakmampuan pemerintah, akademisi, atau pelaku usaha, namun karena kuatnya cengkaraman ekosistem ‘berorientasi uang’ yang telah dianggap “normal” oleh masyarakat luas.

Hal tersebut menciptkan sebuah situasi “keheranan berkelanjutan” kenapa dari sekian banyak intervensi program pemerintah yang melibatkn ahli dan dana bergulir dengan jumlah yang luar biasa, maupun bentuk fasilitas lainnya, masih belum mampu untuk mengungkit bangkitnya wirausaha Indonesia berikut ekonominya.

Baca juga: Keraton Yogyakarta Capai Kemajuan Pesat di Era Sultan HB II

“Semoga bersama kalurahan-kalurahan DIY binaan Biro Bina Pemberdayaan Masyarakat Setda DIY dan Dinas Koperasi UKM DIY mampu untuk setidaknya memercikkan pemikiran pada pusat secara nasional melalui BRIN sehingga lebih tergerak kearah yang sama bahwa ikoniknya Indonesia merupakan visi yang harusnya diusung bersama-sama oleh semua pihak,” ungkap Rika Fatimah mengakhiri paparannya.

Tim riset BRIN juga bertolak menuju Kampung Batik Giriloyo di Kalurahan Wukirsari, Kabupaten Bantul yang juga merupakan salah satu dari Desa pelopor G2R Tetrapreneur.

Pada kunjungan tersebut, tim riset diterima dengan baik oleh sekretariat Kampung Batik Giriloyo didampingi oleh sekretariat G2R Tetrapreneur.

Beberapa pertanyaan yang diajukan yaitu mengenai sejarah Kampung Batik Giriloyo, peranan lembaga keluarga dalam proses eksistensi UMKM batik, strategi pemberdayaan masyarakat, regulasi, aspek finansial, ketersediaan pasar dan lain sebagainya. (*)